Banjarmasin (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memamerkan berbagai koleksi rempah khas lokal pada Pekan Budaya Banua 2024 di Lapangan Murdjani, Kota Banjarbaru.
Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel M Taufik Akbar di Banjarbaru, Selasa, mengatakan pihaknya menunjukkan "Sahang Sang Primadona" sebagai salah satu rempah terkenal hingga mancanegara.
Baca juga: Museum Lambung Mangkurat Kalsel koleksi 12.149 barang bersejarah
"Koleksi yang ditampilkan sejalan dengan Pekan Budaya Banua yang merupakan rangkaian dari Festival Gerbang Nusantara 2024 di Kalimantan Selatan," kata dia.
Ia menjelaskan berbagai koleksi rempah dipamerkan selama pelaksanaan Pekan Kebudayaan Banua pada 21-25 Oktober 2024, antara lain sahang (lada), cengkeh, kenari, dan pala.
Ia mengungkapkan pameran bertujuan mengenalkan kepada masyarakat luar, terutama pelajar dan mahasiswa, yang belum mengetahui tentang sejarah jalur rempah, terutama di Kalimantan Selatan.
"Ini merupakan bentuk pengenalan dan pelestarian kebudayaan Kalimantan Selatan," ucap Taufik.
Ia mengharapkan seluruh masyarakat mengunjungi stan Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel selama Pekan Kebudayaan Banua 2024.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk datang dan melihat langsung agar lebih banyak mendapatkan informasi mengenai sejarah kebudayaan Banua," ujar dia.
Baca juga: Pelajar SMP Banjarbaru belajar cara membuat motif Sasirangan
Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Gubernur Kalimantan Selatan Adi Santoso menyebutkan Pekan Budaya Banua langkah penting melestarikan warisan budaya nusantara dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar melindungi kekayaan budaya.
"Kegiatan ini sebagai upaya bersama untuk menjaga identitas dan jati diri kita, sebagai bangsa yang kaya akan budaya," katanya.
Ia menjelaskan Pekan Budaya Banua program jalur rempah ini sebagai bagian dari rangkaian Festival Gerbang Nusantara 2024 yang menampilkan budaya tradisi masa lalu dan warisan berharga yang terus hidup dan relevan bagi generasi masa saat ini maupun masa mendatang.
Ia mengatakan Festival Gerbang Nusantara terintegrasi melalui jalur rempah, mengingatkan terhadap sejarah peradaban maritim nusantara sebagai penting karena pernah menjadi pusat perdagangan dunia dan penyebaran budaya.
"Kalimantan Selatan sebagai bagian dari sejarah besar ini, memiliki tanggung jawab untuk terus menjaga, melestarikan, dan mempromosikan budaya kita, agar tetap hidup dan berkembang di tengah tantangan globalisasi," demikian Adi.
Baca juga: Kalsel: 276 orang ikuti tradisi "Baayun Maulud"