Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melaksanakan tracer study atau pelacakan jejak alumni yang dilakukan dua tahun setelah lulus program sarjana dengan hasil sekitar 70 persen alumni terserap dunia kerja.
"Sisanya ada yang berwirausaha dan juga melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana," kata Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan ULM Irwansyah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis.
Dia mengakui menghantarkan alumni terserap dunia kerja menjadi tantangan bagi perguruan tinggi yang terus berupaya mencetak sarjana siap pakai.
Oleh karena itu, ULM senantiasa meminta
masukan pihak perusahaan guna mengetahui kriteria calon pekerja yang diinginkan sektor industri agar angka pengangguran dari lulusan ULM berkurang.
Irwansyah menyebut masa tunggu juga penting untuk dipersingkat, yakni periode seorang alumni perguruan tinggi untuk bisa mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
"Bukan berarti lulusan ULM hanya mencari pekerjaan atau bersaing di seleksi CPNS, namun kita mendorong bisa berwirausaha karena ini justru membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang," jelasnya.
Mahasiswa ULM pun telah dibekali kemampuan merintis usaha melalui program Wirausaha Merdeka yang dapat meningkatkan produktivitasnya di bidang wirausaha.
Diharapkan alumni ULM dapat tumbuh menjadi pelopor wirausaha yang handal dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.
Di sisi lain, ULM juga ingin lebih banyak mencetak lulusan di Program Pascasarjana baik magister maupun doktor dengan harapan kualitas alumni terus meningkat yang pada akhirnya bisa unggul di persaingan dunia kerja dan industri.
Memuluskan program studi lanjut ini, ULM memiliki kebijakan keringanan uang kuliah tunggal (UKT) dengan potongan 50 persen bagi alumni sarjana berprestasi yang ingin melanjutkan ke magister hingga gelar doktor.
Sebelumnya ULM melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik Peningkatan Efektivitas Program Pengembangan Karir bagi Mahasiswa dan Alumni.
Kegiatan mengambil tema “Kemitraan Perseroan Terbatas dan Dunia Industri” itu dibuka Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum ULM Arief Rahmad Maulana Akbar menyampaikan bahwa FGD merupakan agenda penting dan menjadi titik kritis bagi lulusan PTN, terutama ULM.
“Target PTN bukanlah semata semua lulusan menjadi pegawai maupun karyawan, tetapi mengantarkan mahasiswanya menjadi sarjana yang mandiri dalam keilmuannya,” tuturnya.
UPA PKK ULM menghadirkan dua narasumber yakni Kepala Bidang Kemitraan Strategis, Pelaksana Kampus Merdeka Nurhadi serta materi kedua dibawakan oleh Tegus Kusumantono yang merupakan Kepala Departemen Human Resources PT Adaro Indonesia.
Terdapat tiga hal utama yang ingin dicapai UPA PKK melalui kegiatan ini, yakni menganalisis kebutuhan dan harapan seluruh pemangku kepentingan seperti mahasiswa, alumni, dunia usaha, perusahaan, pemerintah, masyarakat dan entitas lainnya yang terkait dengan program pengembangan karir.
Kemudian mengidentifikasi kekurangan dan potensi perbaikan untuk program yang sudah berjalan.
Terakhir, merumuskan rekomendasi dan langkah-langkah implementatif untuk meningkatkan efektivitas program pengembangan karir.