"Penempatan jamaah haji Indonesia di Mina untuk musim haji tahun 1445 Hijriah/2024 terdapat perubahan lokasi yaitu maktab 1 sampai 9 dengan jumlah jamaah kurang lebih 27.000 yang selama ini ditempatkan di wilayah Mina Jadid direlokasi ke wilayah Muaishim," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menag menjelaskan alasan pemindahan dari Mina Jadid ke Muaishim agar lokasi jamaah haji Indonesia tidak terlalu jauh dengan Jamarat. Selain itu demi menambah kenyamanan jamaah dalam beribadah.
Di sisi lain ia menyebut penyiapan akomodasi jamaah haji di Mekkah dan Madinah telah selesai. Selanjutnya Kemenag akan melakukan konfigurasi penempatan setelah proses pelunasan jamaah selesai.
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Kemenag pertimbangkan penginapan pengganti Mina Jadid
Selain terkait dengan akomodasi jamaah, Kemenag juga telah menyiapkan sejumlah layanan di Arab Saudi seperti layanan konsumsi dan transportasi.
Untuk layanan konsumsi, jamaah rencananya akan mendapatkan 27 kali makan selama di Madinah, 84 kali makan di Makkah, dan 15 kali makan ditambah satu kali makanan ringan di Masyair.
"Penyiapan konsumsi ini sedang dalam tahap penyelesaian. Adapun layanan konsumsi di Bandara Jeddah sesuai dengan keputusan Panitia Kerja BPIH 1445Hijriah/2024 dialihkan ke Makkah," kata Menag.
Pemerintah juga telah menyelesaikan kontrak Bus Shalawat dan telah menyusun halte-halte serta terminal untuk memudahkan layanan jamaah selama di Makkah. Sementara layanan antar kota masih dalam proses penyelesaian.
Baca juga: Musim haji tahun ini, Menag upayakan jemaah tak lagi di Mina Jadid
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah