Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengeluhkan lambatnya penyelesaian Trans Kalimantan yang seharusnya selesai sejak 2009.
Menurut Gubernur di Banjarmasin, Minggu, jalan trans Kalimantan terdapat tiga bagian yaitu Trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan empat provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Selanjutnya, trans Kalimantan poros tengah yang menghubungkan tiga provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dan poros utara yang menghubungkan Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat serta perbatasan.
"Dari tiga poros tersebut belum ada satu porospun yang pembangunannya bisa diselesaikan 100 persen," katanya.
Seperti pembangunan Trans Kalimantan poros Selatan, di Kalsel, kendati saat ini untuk jalan menuju Kalimantan Timur sudah cukup mulus namun jalan Kalsel menuju Kalteng sebagian besar rusak parah.
Begitu juga dengan di provinsi Kalimantan Timur terutama di perbatasan dengan Kalsel juga masih belum bisa terselesaikan dengan baik.
"Apalagi jalan tembus untuk Kaltim dan Kalbar masih jauh dari yang diharapkan, karena beberapa kendala antara lain masalah pembebesan lahan," katanya.
Warga Kalsel, Kaltim dan Kalteng, untuk menuju Kalimantan Barat selama ini harus transit ke Jakarta kemudian baru melanjutkan perjalanan ke Kalbar karena hingga saat ini belum ada ruas jalan yang menghubungkan ketiga provinsi tersebut dengan Kalbar.
Mengatasi hal tersebut, forum empat gubernur Kalimantan terus berjuang dan mendesak pemerintah pusat untuk segera membuka dan menyelesaikan akses pembangunan ke tiga poros jalan tersebut.
"Kami juga telah menghadap menteri terkait agar percepatan pembangunan di Kalimantan segera dilaksanakan," katanya.
Gubernur berharap, pemerintah pusat lebih fokus untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, apapun masalahnya.
Bahkan, kalau perlu birokrasi yang menghambat pembangunan tersebut segera dicarikan jalan keluarnya demi kepentingan kemajuan infrastruktur Kalimantan, yang hingga kini jauh tertinggal dibanding provinsi lain di Jawa dan Sumatra.
Bukan hanya infrastruktur, tambah dia, konektisitas suplai energi terutama listrik hingga kini juga belum terselesaikan dengan baik apalagi dengan molornya penyelesaian pembangunan PLTU Asam-Asam unit III dan IV.
"Berbagai macam keterlambatan pembangunan tersebut sangat memukul perkembangan investasi di Kalsel dan Kalimantan umumnya," katanya./B