Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan insiden tersebut terjadi dekat wilayah perbatasan Kissufin ketika Hamas menyerang tentara yang mencoba menghancurkan infrastruktur militer kelompok perlawanan Palestina itu.
Dia mengatakan pejuang Hamas menembakkan granat berpeluncur roket ke tank Israel, sementara itu, di saat bersamaan, sebuah ledakan menyebabkan dua bangunan berlantai dua runtuh.
"Gedung-gedung tersebut runtuh karena ledakan ini, sementara sebagian besar anggota pasukan berada di dalam dan dekat gedung itu," tambah Hagari
Hagari mengatakan penyelidikan telah diluncurkan mengenai insiden itu karena ledakan adalah akibat dari ranjau yang ditanam tentara Israel, meskipun penyebab ledakannya belum dapat dikonfirmasi.
Pihak militer mempublikasikan nama 10 tentara, sementara keluarga dari 11 tentara lainnya telah diberitahu.
Kematian tersebut menambah jumlah korban tewas tentara Israel di Gaza sejak serangan darat dimulai pada 27 Oktober menjadi 219 orang, sementara jumlah keseluruhan korban tewas tentara Israel sejak peluncuran serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 556 orang.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 25.295 warga Palestina dan melukai 63.000 orang. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Baca juga: Kelompok perlawanan serang posisi Israel, AS atas pembantaian di Gaza
Baca juga: PM Palestina: Israel lakukan penghancuran menyeluruh di Tepi Barat
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina