Seluruh kabupaten di Kalimantan Selatan siap tingkatkan produksi padi untuk memenuhi target nasional surplus beras 10 juta ton pada 2014.
Rencana peningkatan produksi padi tersebut disepakati dalam penandatanganan kerja sama antara Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin dengan bupati pada 13 kabupaten dan kota di Banjarmasain, Rabu.
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, Kalsel sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional diminta partisipasinya untuk menyumbang beras sebanyak 7 persen dari target stok beras nasional sebanyak 10 juta ton hingga 2014.
Dengan demikian, kata Gubernur, Kalsel mendapatkan jatah untuk menyumbang stok beras nasional sebanyak 700 ribu ton hingga 2014.
"Saya harap beban ini bisa ditanggung bersama-sama oleh kabupaten dan kota di Kalsel, sehingga koordinasi masing-masing kabupaten harus ditingkatkan," katanya.
Koordinasi tersebut antara lain dengan melakukan pertemuan dan penandatanganan kerja sama untuk bersama-sama mengupayakan peningkatan produksi padi sesuai dengan kemampuan masing-masing daerah.
Menurut dia, beras nasional telah mengalami surplus sekitar 4 juta ton, namun jumlah tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional karena tidak seimbang dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Berdasarkan hal tersebut, maka agar Indonesia tidak lagi mengimpor bahan pangan dari negara lain, mau tidak mau seluruh provinsi harus meningkatkan produksi padi.
Beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan kini melaksanakan panen padi jenis unggul dengan kualitas produksi jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Selatan, Sriyono mengatakan, pada 2011 diprediksi produksi padi Kalsel jauh lebih tinggi dibanding 2009 yang mencapai 1,98 juta ton dimana saat itu merupakan puncak panen tertinggi di Kalsel.
Optimisme bahwa produksi padi 2011 lebih tinggi dibanding 2009 karena daerah-daerah yang menghadapi musim panen saat ini merupakan daerah lumbung padi di Kalsel.
Seperti di HSU, diperkirakan sekitar 26 ribu hektare padi yang siap dipanen dengan padi bibit unggul.
Selain itu, HSU merupakan daerah yang produksi per hektarnya lebih tinggi atau di atas rata-rata produksi padi di daerah lain.
"Kalau 2010 produksi padi kita berkurang dibanding 2009 yaitu hanya sekitar 1,8 juta ton, karena cuaca ekstrem," katanya.
Diperkirakan, pada 2011 ini produksi padi Kalsel bisa mencapai lebih dari 2 juta ton, sehingga mampu menjadi daerah penyumbang ketahanan pangan nasional./B