"Komunikasi kami dengan Dirut PT LIB, pertandingan Persebaya lawan PSIS akan ditunda pada akhir Januari, dikarenakan Gelora Bung Tomo (GBT) tidak mendapatkan izin dari PSSI untuk digunakan sebagai venue," ucap Ram yang dipantau dari laman resmi Persebaya di Surabaya, Jumat.
Menurut Cak Ram, sapaan akrabnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebenarnya sudah memberikan lampu hijau dan meminta Persebaya untuk berkomunikasi dengan LIB dan PSSI.
"LIB pun ingin pertandingan bisa diselenggarakan sesuai jadwal, karena Persebaya sudah memiliki satu pertandingan tunda yang belum dilaksanakan, yaitu melawan Persis Solo. Namun, PSSI juga belum bisa memberikan izin penggunaan GBT untuk laga Liga 1," ujarnya.
Baca juga: Panpel: LIB belum pastikan lokasi Persebaya lawan PSIS
Selain GBT, lanjutnya, Gelora Joko Samudro (Gejos) juga tidak bisa dipergunakan karena dicabutnya surat persetujuan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dan dari pihak kepolisian akibat kericuhan yang terjadi setelah pertandingan Liga 2 pada 19 November 2023.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya menunggu keputusan LIB terkait tanggal pasti laga Persebaya melawan PSIS, dan hal tersebut sudah disampaikan kepada manajemen dan tim pelatih.
"Situasi ini sudah kami informasikan dan diskusikan dengan tim pelatih. Tentunya harus ada penyesuaian program latihan, karena pertandingan ditunda," tuturnya.
Menurut data LIB, Persebaya akan kembali bertanding melawan Rans Nusantara FC pada 1 Desember 2023 yang rencananya akan digelar di Stadion Maguwoharjo Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Klasemen sementara Liga 1 Indonesia, klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut menempati posisi 13 dengan total poin 22 dari 18 pertandingan.
Sementara, Rans Nusantara FC berada di posisi lima dengan total poin 31 dari 20 pertandingan.
Baca juga: PSM Makassar amankan tiga poin setelah hajar Persikabo 1973 3-1
Baca juga: Persita Tangerang jauhi zona degradasi seusai tekuk Rans Nusantara 3-0
Baca juga: Madura United takluk 1-2 saat lawan Bali United
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Irwan Suhirwandi