Batulicin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, telah berusaha dengan maksimal dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di "Bumi Bersujud" selama musim kemarau tahun ini.
"Kami juga melibatkan TNI-Polri dan masyarakat untuk saling mengawasi terjadinya karhutla yang disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi, di Batulicin Jumat.
Dia mengatakan, jumlah personil gabungan yang disiapkan oleh BPBD mencapai 2.800 orang, terdiri dari anggota BPBD dan relawan yang tersebar di Seluruh wilayah untuk melakukan penanganan dan pencegahan karhutla.
Setiap kecamatan terdapat 200 orang dilengkapi dengan peralatan atau alat pemadam api seperti kepyok, semprot gendong, garu, sekop dan lain sebagainya.
Hingga saat ini, kasus karhutla di Tanah Bumbu sebagian besar atas kesengajaan manusia. Oleh sebab itu BPBD meminta bantuan pihak kepolisian dapat bersikap tegas apabila ada pelaku yang terbukti membakar hutan atau lahan.
"Luas karhutla di seluruh wilayah yang terjadi sejak Juli-Oktober 2023 kurang lebih mencapai 288 hektare. Alhamdulillah dapat kami tangani dengan cepat tanpa memakan korban jiwa," terang Sulhadi.
Sejauh ini, Tanah Bumbu masih bestatus siaga bencana karhutla, kini pihaknya juga membentuk satga tingkat kecamatan yang dikomandoi Danramil, Kapolsek dan Camat setempat.
Dengan adanya dukungan TNI, Polri, Maggala Angi, KPH Kusan dan stakeholder yang terkait, Sulhadi sangat tegas dan serius untuk menangani kasus ini.
"Dalam hal ini kami tidak main-main, bila da yang terbukti melakukan pembakaran hutan atau lahan akan di proses secara hukum, karena kasus karhutla dampaknya sangat luas, baik dari kesehatan maupun terganggunya aktifitas masyarakat sehari-hari," jelas Sulhadi.
BPBD maksimal tangani karhutla di "Bumi Bersujud"
Jumat, 6 Oktober 2023 13:55 WIB