Yenni Safitri salah seorang peserta uji PLKB di Amuntai, Rabu, mengatakan sangat terkejut dan tak menduga jika bupati langsung yang mewancarai peserta di hari pertama tahapan tes wawancara penerimaan petugas PLKB di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
"Pak bupati meminta saya beristigfar dan membaca Surah Al Fatihah, selanjutnya menanyakan pengetahuan saya seputar keluarga berencana," ujar Yenni.
Peserta tes lainnya Ahmad Makki menyatakan justru senang bisa bertatap muka dengan kepala daerah meski mengaku surprise juga dengan kehadiran bupati.
Ahmad mengatakan, peserta tes laki-laki juga diminta bupati mengumandangkan azan dan iqamat serta membaca sholawat yang mereka hapal.
Pelaksana Tugas Badan Keprndudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Anisah Rasyidah mengatakan kehadiran bupati selaku pewancara peserta pelamar PLKB sebagai wujud kepedulian dan perhatian yang begitu besar kepala daerah terhadap pembangunan bidang KB.
"HSU masih menghadapi persoalan tingginya angka pernikahan usia dini, angka kematian ibu dan bayi serta masih rendahnya kepesertaan KB sehingga keberadaan PLKB yang berkualitas dan profesional sangat diharapkan," terangnya.
Anisah menjelaskan dari jumlah pelamar PLKB sebanyak 800 lebih setelah melewati tahap tes tertulis kini menyusut sebanyak 131 orang yang harus mengikuti tahap uji wawancara secara bertahap hingga Sabtu.
Ia mengatakan, seleksi PLKB agak ketat agar memperoleh tenaga PLKB yang berkualitas dan profesional kedepan.
"Kita mengharapkan petugas PLKB yang memiliki latar belakang bermacam-macam, pandai berkomunikasi, kepribadian yang baik tentunya karena mereka nanti menghadapi masyarakat untuk mengajak menjadi peserta KB," tuturnya.
BKKBD tidak menarget peserta pelamar PLKB harus memiliki latar pendidikan kesehatan seperti bidan atau perawat, melainkan berbagai latar belakang pendidikan dibutuhkan untuk menjadi petugas PLKB./f