Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (,Kalsel) Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH berpendapat, perlu solusi mengatasi buah yang ketika musim berlimpah.
Pendapat tersebut berdasarkan hasil resesnya baru-baru ini dalam percakapan dengan Antara Kalsel di Banjarmasin, sebelum dia mengikuti Bintek pimpinan/anggota DPRD provinsi setempat di Yogyakarta, 27:- 30 Juni 2022.
"Pasalnya ketika reses, warga masyarakat/konstituen daerah pemilihan (Dapil) saya di Kabupaten Barito Kuala (Batola) banyak mengungkapkan hasil produksi perkebunan mereka melimpah banyak terbuang/kurang termanfaatkan maksimal," ujarnya.
Sebagai contoh ketika musim panen jeruk, selain harga murah banyak pula tak terjual alias jadi busuk.
Begitu pula ketika musim panen nenas , sama juga halnya dengan buah jeruk, lanjut wakil rakyat yang juga seorang ekonom atau penisnid serta dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarmasin.
Oleh karena itu, Karlie yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar tersebut menyarankan, perlu ada produksi pengolahan sebagai salah satu solusi.
"Mungkin masih ada solusi lain untuk membantu petani pekebun jeruk dan nenas tersebut yang perlu pemerintah pikirkan," demikian Karlie Hanafi Kalianda.
Daerah pertanian pasang surat Batola itu selain sebagai lumbung padi Kalsel, juga sentra produksi nenas dan jeruk khas varietas Siam Banjar.
Batola yang berada pada lintasan jalan nasional/trans Kalimantan yang menghubungkan dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan pemekaran Kabupaten Banjar, Kalsel tahun 1960-an.
Legislator : perlu solusi atasi panen buah berlimpah
Selasa, 28 Juni 2022 11:23 WIB