New York, (Antaranews Kalsel/Xinhua) - Kurs dolar AS menguat terhadap yen Jepang ke tingkat tertinggi dalam enam minggu pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena bank sentral Jepang (BoJ) secara tak terduga memutuskan untuk menerapkan kebijakan suku bunga negatif.
BoJ mengatakan pada Jumat akan memperkenalkan suku bunga negatif mulai bulan depan untuk mendorong lebih banyak pinjaman dan belanja bisnis, di tengah proyeksi bank sentral tidak akan menghapus target inflasi dua persen.
Bank sentral mengatakan akan memangkas suku bunga lebih jauh ke wilayah negatif jika diperlukan.
Yen turun sekitar dua persen terhadap greenback setelah keputusan bank, mencapai tingkat terendah dalam enam minggu terhadap dolar AS selama sesi perdagangan.
Di sisi ekonomi, produk domestik bruto (PDB) riil AS meningkat pada tingkat tahunan 0,7 persen pada kuartal keempat 2015, menurut estimasi awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan, Jumat. Pada kuartal ketiga, PDB riil meningkat dua persen.
Greenback menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,06 persen menjadi 99,559 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,0829 dolar dari 1,0958 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4239 dolar dari 1,4370 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7079 dolar dari 0,7077 dolar.
Dolar AS dibeli 121,17 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,78 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 1,0238 franc Swiss dari 1,0133 franc Swiss dan menurun menjadi 1,4001 dolar Kanada dari 1,4061 dolar Kanada./f