Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin mengatakan saat ini pihaknya sudah menyusun rencana strategis untuk pengembangan pariwisata.
"Insya Allah tahun ini bakal ada peraturan gubernur (Pergub) sebagai kekuatan hukum untuk pengembangan sektor pariwisata," ujarnya, Senin di Banjarmasin.
Dalam pengembangan destinasi wisata Kalsel, jelas dia, tidak hanya menjangkau pembangunan infrastruktur namun juga menyasar sosial ekonomi masyarakat, serta lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Adapun destinasi wisata di Kalsel yang disebutkan menjadi prioritas pengembangan, di antaranya ; wisata religi makam Guru Sekumpul, makam Datu Kalampayan dan wisata religi lainnya di Kalsel.
Urutan selanjutnya, wisata alam dan budaya pasar terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar dan wisata sungai lainnya di Kalsel.
Di Kabupaten Barito Kuala, ada wisata alam buatan, ekologi bawah jembatan Barito. Lalu, di Kabupaten Hulu Sungai Utara ada wisata alam dan buatan kerbau rawa.
Setelah itu, ada kawasan wisata alam, buatan, budaya dan ekologi Geopark Meratus di penjuru Kalsel.
Terakhir, kawasan wisata Kiram Park di Kabupaten Banjar.
"Ada beberapa yang sudah dimulai dan ada yang masih tahap perencanaan pengembangan," ujarnya.
Sementara ini, kata dia, tidak ada kendala berarti dalam proses pengembangan pariwisata, namun agar lebih efektif dan efisien perlu keterlibatan SKPD lain, pihak swasta dan dukungan penuh dari masyarakat di wilayah destinasi wisata.
"Pengembangan pariwisata di Kalsel akan dilaksanakan secara bertahap," ujarnya.
Melihat data kunjungan wisata di 13 kabupaten dan kota di Kalsel, pada 2022 sampai Mei lalu angka kunjungan wisatawan Nusantara sudah sebanyak 3.170.760 dan wisatawan mancanegara 12.879.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2021 total kunjungan wisatawan Nusantara 3.137.040 dan wisatawan mancanegara 3.343.
Baca juga: Menperekraf dorong santri ikut jadi pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata
Baca juga: DLH Kalsel: Kembalikan kejayaan Sungai Martapura, terutama pariwisata