Tanjung (ANTARA) - Batik Tabalong yang memiliki ciri khas unsur Dayak maupun sasirangan menjadi salah satu produk unggulan 'Bumi Saraba Kawa' ini.
Namun tingginya permintaan batik Tabalong dari kalangan ASN, swasta maupun sekolah tidak seimbang dengan ketersediaan alat cetak atau cap batik maupun modal yang dimiliki perajin.
"Para perajin batik Tabalong masih terkendala terbatasnya alat cap dan modal untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar," jelas Kabid Industri Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong, Supian di Tanjung, Sabtu.
Terkait keterbatasan alat cap batik Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan setempat menyediakan sembilan alat cap batik Tabalong yang bisa digunakan anggota komunitas batik Tabalong secara gratis.
Rencananya pada APBD perubahan 2022 dialokasikan dana untuk pengadaan alat cap batik untuk mendukung peningkatan produksi perajin batik.
Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong pun terus memberikan pembinaan berupa pelatihan peningkatan mutu batik Tabalong bagi perajin lokal.
Tercatat ada sekitar 15 perajin yang tergabung dalam komunitas batik Tabalong dan pelatihan tahun ini ditargetkan bagi 50 orang.
Perajin batik Tabalong tersebar di Kecamatan Tanta, Tanjung dan Murung Pudak dengan menerapkan batik tulis, cap maupun campuran dari keduanya.
"Kita akan mendatangkan pelatih dari perajin batik asal Jawa untuk memberikan keterampilan bagi perajin batik Tabalong," tambah Supian.
Batik Tabalong sendiri memiliki motof khas seperti buah langsat, tugu obor maupun motif Dayak seperti tameng, mandau, burung enggang dan ukiran serta motif sasirangan seperti gigi haruan atau naga balimbur.
Perajin batik Tabalong perlu dukungan modal dan alat cap
Sabtu, 14 Mei 2022 12:36 WIB