Banjarmasin (ANTARA) - Misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kalsel yang digelar di Galaxy Hotel Banjarmasin pada Rabu (13/4) mencatat transaksi mencapai Rp131 miliar .
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Kerjasama tersebut ditandai dengan penantanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Indonesia mempunyai market yang sangat besar di sektor apapun, termasuk di Kalimantan Selatan.
Ia mengatakan kerjasama ini bisa mempertemukan antara industri dengan sumber bahan baku subtitusi hingga bisa mengurangi impor bahan baku untuk kebutuhan produk dalam negeri.
Lebih rinci Khofifah mengatakan, perjanjian kerja sama antar SKPD akan mendorong inovasi One Pesantren One Product di Banua dan rencananya akan diluncurkan pada Agustus 2022.
Khofifah berharap, penandatanganan perjanjian kerjasama dapat mempercepat akselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua belah pihak.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor diwakili Sekda Roy Rizali Anwar mengatakan kerjasama ini telah terjalin sejak lama, khususnya di sektor perdagangan. Kedekatan wilayahlah yang menjadikan konektivitas Jatim dan Kalsel cukup potensial dalam menunjang pembangunan ekonomi kedua wilayah.
Disampaikan Roy, bagi Kalimantan Selatan, provinsi Jawa Timur memiliki kontribusi besar, sebagai tiga provinsi terbesar dalam penjualan dan pembelian komoditas Kalsel.
Berdasarkan data BPS penjualan komoditas ke Jawa Timur 2021 mencapai Rp 6,4 triliun, sedangkan pembelian dari Jawa Timur sebesar Rp 5,2 triliun.
Dijelaskan Roy, hingga pukul 18.00 Wita, Misi Dagang Jatim-Kalsel mencatatkan transaksi mencapai Rp131 miliar. "Alhamdulillah berdasarkan laporan yang kami terima, transaksi mencapai Rp131 miliar," katanya.
Sekda berharap melalui kerjasama ini ekonomi dapat bangkit dari keterpurukan pembangunan akibat pandemi Covid-19.
Dalam misi dagang kali ini turut dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara SKPD Pemprov Jatim dengan Kalsel serta antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Baca juga: Ekspor Daun Gelinggang Kalsel tembus Puluhan Ton di hingga Maret 2022
Baca juga: Pemprov Kalsel terus gelorakan Revolusi Hijau