Ciamis, Jawa Barat,(Antaranews Kalsel) - Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan di tempat situs religi seperti Situs Walisongo, sebanyak 18 juta orang pada tahun 2019 atau sekitar 15 persen lebih banyak dari target awalnya.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dalam tinjauan Pesona Wisata Religi Indonesia di Pesantren Sirnarasa, Ciamis, Minggu, mengatakan pengeluaran rata-rata pengunjung adalah Rp400 ribu atau senilai dengan Rp7,2 triliun dalam satu tahunnya.
Kemudian strategi promosi dan pemasaran pariwisata mancanegara yang tepat diharapkan menjadikan wisata religi seperti Situs Walisongo sebagai pilihan destinasi wisata minat khusus yang mampu menarik 10.000 wisatawan mancanegara per tahinnya, dengan pengeluaran total senilai 1,5 juta dolar AS atau rata-rata 150 dolar AS perharinya.
Dari sekian banyak keanekaragaman wisata di Indonesia, masih ada potensi yang tersembunyi untuk digali, diperkuat dan dioptimalkan. Wisata religi menjadi pembeda dan ciri khas peradaban bangsa Indonesia," kata Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus.
Salah satunya, Pesantren Sirnarasa yang turut meramaikan sebagai tempat tujuan potensi-potensi yang dijadikan kunjungan wisata religi bagi para wisatawan baik lokal maupun asing.
Dalam salah satu percakapan di acara manaqib (napak tilas kisah orang saleh), ia mengatakan tahun ini terjadi pergeseran tren kepariwisataan. Tren tersebut adalah perubahan paradigma pariwisata dari "sun, sand and sea" menjadi "serenity, sustainability and spirituality".
Kemudian, untuk data seluruh dunia, UNWTO memperkirakan sekitar 330 juta wisatawan global atau 30 persen dari total keseluruhan wisatawan global melakukan kunjungan ke situs-situs religius di seluruh dunia, baik yang berdasar pada motif spiritual ataupun motif kognitif.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bertekad serta meminta keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan dan memperbaiki tata kelola destinasi wisata ziarah di Tanah Air.
Menteri Arief Yahya menyebutkan, ia akan fokus pada tiga hal untuk membangun dan memperbaiki tata kelola destinasi wisata ziarah.
"Saya akan fokus pada pemasaran, destinasi, dan SDM," kata Menteri Arief Yahya.
Menurut dia, diperlukan pengembangan destinasi wisata ziarah secara lebih serius, termasuk pengelolaan destinasi, pengemasan produk wisata, serta promosi dan pemasaran pada segmen wisata minat khusus tersebut.
Khusus untuk tata kelola destinasi, Menteri fokus pada kemasan atraksi dan daya tarik wisata ziarah.
"Saya minta koreografer dari nasional, pakaian juga diperhatikan. Promosi nanti kita akan bantu di semua televisi nasional. Saya juga akan fokus di sanitasi dan wc bersih," katanya./e