Banjarmasin (ANTARA) - Memberantas peredaran narkoba jadi salah satu tugas Polri yang kini terus digaungkan mengingat kejahatan transnasional ini begitu dahsyat menghancurkan suatu bangsa.
Racun dari zat narkoba yang dikonsumsi seorang pengguna akan merusak kesehatan fisik dan mental sehingga jadi ancaman serius keberlanjutan suatu generasi.
Keseriusan menekan peredaran narkoba ini pula jadi komitmen Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan. Sejumlah jaringan kelas kakap pun berhasil diungkap dengan barang bukti yang disita berjumlah fantastis.
Sejak menjabat berdasarkan Surat Telegram Kapolri No. ST KEP/229/II/2020 pada tanggal 03 Februari 2020, Rachmat tercatat sudah tiga kali membongkar upaya peredaran besar narkoba di Kota Seribu Sungai.
Kasus pertama pada 2 November 2020, tiga tersangka ditangkap dengan barang bukti 35,7 kilogram sabu-sabu dan 30 ribu ekstasi seberat 7,2 kilogram, sehingga total 42,9 kilogram narkotika disita.
Atas prestasi ini, Rachmat menerima penghargaan dari Kapolda Kalsel kala itu Irjen Pol Nico Afinta pada 19 November 2020 karena menjadi tangkapan dengan jumlah barang bukti narkoba terbesar di Polres jajaran Polda Kalsel.
Kemudian pada 15 Desember 2020, dibongkar lagi peredaran 84 kilogram sabu-sabu dan 30 ribu pil ekstasi seberat 9 kilogram, sehingga total 93 kilogram narkoba disita dari satu tersangka ditangkap jaringan Malaysia jalur Sumatera.
Piagam penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan pada 12 Januari 2021 diterima Rachmat, dimana sang kepala daerah sangat mengapresiasi kinerja Polresta Banjarmasin menggagalkan masuknya narkoba dalam jumlah luar biasa besar ke Bumi Lambung Mangkurat.
Diketahui tersangka ditangkap di Lampung setelah dibuntuti sejak dari Kota Medan, Sumatera Utara untuk mengambil narkoba yang rencananya dipasarkan di Kalsel.
Sedangkan pengungkapan ketiga sekaligus terbesar yaitu 11 Juni 2021. Tiga tersangka jaringan Malaysia jalur Kalimantan Timur berhasil diringkus dengan barang bukti 130 paket sabu-sabu seberat 135,02 kilogram.
Jumlah fantastis sitaan barang bukti narkoba inipun diganjar Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto penghargaan pada 28 Juni 2021.
Jika ditotal dari tiga jaringan narkoba internasional yang dibongkar ini, Satuan Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin di bawah komando sang Kapolresta alumni Akademisi Kepolisian (Akpol) 1995 itu telah berhasil menyita 270,92 kilogram narkotika.
Barang bukti narkoba yang gagal beredar itu telah berhasil menyelamatkan jutaan jiwa dari penyalahgunaan barang haram perusak generasi bangsa.
Totalitas mengabdi sebagai putra daerah
Mendapat kesempatan bertugas di Kalimantan Selatan jadi kebanggaan tersendiri bagi Rachmat Hendrawan.
Sebagai putra daerah dari leluhur sang kakek asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Rachmat begitu antusias ketika dipercaya pimpinan Polri mengabdi di jajaran Polda Kalsel.
Sebelum jadi Kapolresta Banjarmasin, tercatat beberapa jabatan strategis pernah diemban alumni SMAN 1 Banjarmasin tahun 1991.
Di antaranya Kaden Gegana Satuan Brimob Polda Kalsel tahun 2011 sampai 2013 dan Kapolres Balangan 2013 sampai 2015.
Setelah keluar dari Polda Kalsel untuk berdinas di beberapa Polda lain seperti Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Aceh tahun 2015 dan Komandan Satuan Brimob Polda Nusa Tenggara Timur tahun 2016, Rachmat kembali di tanah leluhur mengomando Satuan Brimob Polda Kalsel tahun 2018.
Sempat ditunjuk sebagai Direktur Samapta Polda Kalimantan Utara, akhirnya Polresta Banjarmasin jadi ladang pengabdian pria yang lahir dari keluarga prajurit TNI ini.
Sebagai anak dari bapak seorang TNI, Rachmat sedari kecil sudah bercita-cita ingin mengabdi untuk bangsa dan negara seperti sang ayah.
Menjadi anggota Polri pun akhirnya jadi takdir hidupnya setelah lulus seleksi Akpol pengiriman Polda Kalsel yang kini telah 26 tahun mengabdi sebagai insan Bhayangkara sebagai putra daerah Kalimantan Selatan tempatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari dengan semboyannya "Haram Manyarah Waja Sampai Ka Puting" dalam bahasa Banjar berarti pantang menyerah berusaha sampai akhir sampai titik darah penghabisan.
Semangat pantang menyerah meraih cita-cita dan pengabdian tulus ikhlas dimanapun ditempatkan bertugas jadi kekuatan suami dari Linda Rachmat ini menjalani hidup sebagai anggota Polri.
Rachmat memulai karir Kepolisian sebagai Pama Polda Sulselra (1996), kemudian berlanjut Pamapta Polres Buton Polda Sultra (1996-1997).
Kemudian Paur Lat Satbrimobda Sultra (1997-1999), Danki 9826 Satbrimobda Sultra (1999-2002), Ps Wadan Yon B Satbrimobda Sultra (2002), Pama PTIK (2002-2004), Pama Korps Brimob Polri (2004), Kaur Lat Ops Korps Brimob Polri (2004), Waka Den A Pelopor Korps Brimob Polri (2004-2007).
Selanjutnya Pamen Polda Jatim (2007), Kaden A Satbrimob Polda Jatim (2007-2010), Pamen Polda Jatim dalam rangka Dik Sespim (2010), Pamen Polda Sumbar (2010), Kasat I Ditreskrim Polda Sumbar (2010-2011), Kaden Gegana Satbrimob Polda Sumbar (2011), Kaden A Pelopor Satbrimob Polda Sumbar (2011).
Karirnya pun terus menanjak setelah kembali ke Polda Kalsel tahun 2011 hingga untuk pertama kalinya mengomando satuan wilayah di Polres Balangan.
"Saya sudah keliling nusantara bertugas. Pernah tugas operasi di Ambon dan Poso. Penempatan di Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, Sumatera Barat hingga Korps Brimob Polri, alhamdulilah sekarang kembali ke Kalsel," tuturnya.
Dia selalu meyakini kekuatan doa dari orangtua dan keluarga termasuk dukungan para sahabat dan rekan satu profesi agar semangat tak pernah pudar memberikan yang terbaik bagi institusi sebesar Polri sebagai penjaga keamanan dan tegaknya keutuhan NKRI di bumi pertiwi.
Menganut ilmu padi yang semakin berisi makin merunduk, Rachmat menyadari pangkat dan jabatan hanya sementara dan amanah ini harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Makanya dia berusaha menjaga hati untuk tidak sombong dan selalu rendah hati dan berbuat baik kepada semua orang.
Begitu juga dalam pola kepemimpinan, Rachmat yang lahir di Cimahi 27 September 1971 senantiasa memompa semangat anggota agar dapat memberikan kinerja terbaik dalam setiap pelaksanaan tugas tanpa harus bergaya otoriter namun tetap mengedepankan komunikasi dua arah antara pimpinan dan bawahan.
Terbukti berbekal dukungan 847 personel Polresta Banjarmasin, Rachmat sebagai Kapolresta berhasil mengamankan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020 pemilihan Gubernur Kalsel serta Walikota Banjarmasin sekaligus dengan aman, tertib dan lancar. Meski sempat digelar pemungutan suara ulang (PSU) namun situasi ibukota Kalimantan Selatan tetap terjaga kondusif.
Kemudian program vaksinasi juga berhasil mencapai target 70 persen dari populasi warga Kota Banjarmasin sebelum akhir tahun 2021 berkat kerja keras Polresta Banjarmasin yang dikomandonya bersama TNI untuk membantu pemerintah daerah dalam pelayanan vaksin jemput bola setiap hari siang dan malam.
Dalam hal pelayanan publik, Rachmat menginisiasi terciptanya aplikasi SIGAB (Siaga Gasan Banua) secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat pada 3 Juli 2021. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara cepat dan transparan bebas praktik korupsi dengan sistem daring.
Penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pun diraih dengan predikat “Sangat Memuaskan” pada sektor Pelayanan Publik. Dimana Polresta Banjarmasin telah berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Kini tongkat estafet sebagai anggota Polri telah diturunkan kepada putra pertamanya Ipda Ghalib Putra Patriawan (23) yang baru saja menyelesaikan pendidikan Akpol angkatan 2021 dan kini berdinas di Polda Maluku Utara.
Rachmat bangga sang anak meneruskan perjuangannya sebagai insan Bhayangkara sejati yang mengabdi bagi tanah air Indonesia berpedoman pada program prioritas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dengan semangatnya salam Presisi (Prediktif, Resposibilitas, transparansi dan berkeadilan).