Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Fahrani menyatakan, bibit jagung "Sakti 69" bukan cuma unggul, tapi berkualitas dan mampu bersaing dengan bibit jagung unggul lain.
Sebagai contoh tingkat produksi bibit jagung Sakti 69 per hektare (ha) mencapai delapan ton, ujarnya melalui WA yang Antara Kalsel terima malam Senin (13/12).
“Kita sudah membuktikan pada hasil panen bibit jagung Sakti 69,” ujar anggota Komisi II yang juga membidangi perkebunan, usai melakukan panen perdana di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjir yang bergelar sarjana pendidikan Islam dan Magister of Science itu mengungkapkan, petani "Bumi Tuntung Pandang" Tala telah mengembangkan bibit jagung untuk pakan ternak tersebut sejak tiga bulan sebelumnya, dengan melakukan demplot pada beberapa titik.
"Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan bagi petani, dengan perkirakan mencapai delapan ton/ha," ungkap selaku pembina petani Bumi Tuntung Pandang Tala yang merupakan daerah penerima transmigran tersebut.
Ia menerangkan, penggunaan bibit jagung Sakti 69 juga lebih hemat, karena hanya memerlukan bibit sebanyak 18 kilogram/ha, sementara bibit jenis lain sebanyak 20 kilogram lebih.
“Karena bibit jagung ini ukurannya lebih kecil, namun padat, sehingga bibit yang ditanam bisa berkembang dengan baik,” ujar laki-laki kelahiran Tahun 1987 yang juga anak petani.
"Namun, produksi jagung yang dihasilkan justru sangat bagus, dimana buahnya besar dan rata, sehingga menguntungkan petani jagung untuk keperluan pakan ternak," ujarnya.
Ia menambahkan, kelebihan lain, bibit jagung Sakti 69 mampu bertahan pada kondisi cuaca ekstrim, dimana hujan deras tidak berpengaruh pada tanaman jagung ataupun tumbang.
“Karena cuaca ekstrim berpengaruh pada batang jagung, yang rentan tumbang dan busuk, yang menandakan kualitasnya bagus,” tambahnya pada panen perdana, Sabtu (11/12) laku yang dihadiri Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo dan Ketua DPRD Tla Muslim, bersama kelompok tani di kabupaten tersebut.
Rencananya jagung Sakti 69 akan dikembangkan secara luas di Tala pada tahun depan, mengingat kelompok tani sangat berminat untuk menanam bibit jagung itu.
"Melihat hasil panen perdana demplot tersebut, banyak kelompok tani yang berminat menanam bibit jagung Sakti 69,” jelasnya.
"Jadi tinggal memastikan bagaimana ketersediaan pupuk subsidi bagi petani, agar tananam jagung untuk keperluan pakan ternak bisa berhasil baik," demikian Fahrani.
Legislator : jagung "Sakti 69" mampu bersaing
Senin, 13 Desember 2021 7:17 WIB