Paringin (ANTARA) - Ekspose penyusunan masterplan tata Kota Paringin dan siteplan pariwisata desa telah ditentukan oleh Pemda dan pihak terkait.
"Desain baru Kota Paringin dirancang untuk menarik para wisatawan, sementara siteplan pariwisata desa yaitu Desa Mamigang saat ini tengah diupayakan melakukan pinjam pakai hutan lindung di kementerian terkait," kata Bupati Balangan Abdul Hadi di Paringin, Rabu.
Dia melanjutkan, sehingga potensi sumberdaya wisata yang masuk ke dalam hutan lindung bisa dilengkapi infrastrukturnya tanpa berbenturan dengan peraturan-peraturan yang ada.
Abdul Hadi menambahkan, penataan Kota Paringin akan sudah terlihat paling lambat pada perubahan tahun 2023, dimulai dari pembuatan jembatan kembar pada tahun 2022 dan dilanjutkan dengan pembangunan jalan kembar mulai dari simpang Desa Bungin sampai ke Bank BRI. Pada tahun 2023 nantinya akan dibangun sarana prasarana pendukung lainnya.
Ketua Tim Ahli Penyusunan Masterplan Tata Kota Paringin, Gunawan Prayitno menjelaskan tentang rencana investasi dan indikasi Program Investasi Lintas Sektoral dilanjutkan dengan penjelasan mengenai enam zonasi masterplan.
Zonasi satu eks terminal akan dibuat taman warna-warni, panggung pentas, RTH, wisata kuliner, wisata waterfront, dan Tourism Centre. Kemudian, zona dua Taman Banua Sanggam akan dibuat taman keluarga, taman bermain dan taman air.
Selanjutnya, zona tiga Taman Monumen Perjuangan akan dibuat Taman Sejarah, RTH dan Aphiteater. Zona empat Taman Balangan akan dibuat area swafoto belajar sejarah, RTH dan akan ada ikon kawasan.
Terakhir, zona lima Gedung Juang akan dibuat area swafoto, RTH dan bangunan sejarah. Zona enam eks Koramil Paringin dan Bank BRI akan ada jogging track, area parkir serta arena olahraga.
"Kami sangat berharap ke depannya pembangunan Kota Paringin lebih tertata, teratur, komprehensif dan terintegrasi dengan sarana dan prasarana untuk menunjang aktifitas kota," harap Gunawan.
Selanjutnya, pemaparan penyusunan siteplan Pariwisata Desa oleh Ketua Tim Ahli dari Unit Usaha dan Kerjasama Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya Malang, Aris Subagyo menjelaskan bahwa perencanaan tapak yang ada di Desa Wisata Mamigang dalam proses pengembangannya, yaitu mengikuti potensi yang ada disetiap zona yang akan dikembangkan.
“Dengan adanya potensi setiap zona, maka dapat dilakukan perencanaan yang lebih terarah sesuai dengan potensi yang ada, terkait dengan zona pengembangan meliputi Desa Mamigang, Sawang, Buntar, Jajanang, Riam Penggalen, Kararawai, Camping Ground dan Air Terjun Batarius," pungkasnya.