Bandarlampung (ANTARA) - Salah seorang desainer serta pegiat batik Lampung Laila Al Khusna mengatakan dengan dikenakannya busana adat Lampung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam upacara HUT Ke-76 Republik Indonesia mengajarkan masyarakat akan cinta busana daerah.
"Sebagai pegiat busana dan masyarakat Lampung. Saya sangatlah bangga Presiden mengenakan pakaian adat Lampung dalam upacara HUT Ke-76 RI, sehingga masyarakat secara luas dapat mengenal pakaian tradisional Lampung, sebab Presiden Jokowi telah mengajarkan kita mencintai busana daerah," ujar Laila Al Khusna saat dihubungi, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan pakaian adat Lampung yang dikenakan oleh Presiden Jokowi dalam HUT Ke-76 RI kali ini menggunakan pakaian adat Pepadun.
"Di Lampung ini ada dua adat, yaitu Pepadun dan Sai Batin, kali ini yang digunakan Presiden merupakan busana punyimbang adat Pepadun dengan songket Lampung yang sering disebut kain tumpal, sebab kain tapis sesuai adat hanya digunakan untuk wanita," ujarnya.
Dia menjelaskan rincian pakaian adat yang digunakan itu yakni pakaian atasan dan celana putih, lalu selendang bujur sangkar yang menutupi bahu hingga pinggang disebut kain khikat akhir, kopiah yang disebut sebagai punai mekhem dan ikat pinggang dengan ornamen emas.
"Dengan dikenakannya pakaian adat setiap tahunnya sebenarnya mengajarkan kepada kita dan generasi muda bahwa harus mencintai busana daerah di masa modern seperti saat ini," katanya.
Laila Al Khusna mengatakan busana tradisional Lampung memiliki banyak ragam, sehingga diharapkan semua pihak dapat terus melestarikan busana daerah tersebut.
"Desainer, perajin atau pun masyarakat harus terus mengenakan busana tradisional agar generasi muda dan masyarakat semakin mengenal dan tidak melupakan pakaian adat di daerahnya," ujarnya.
Presiden Jokowi dalam upacara HUT Ke-76 RI mengenakan pakaian adat Lampung, sedangkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan pakaian adat yang menggambarkan wanita Melayu yang semuanya hasil jahitan penjahit asli dari Lampung yang bermukim di daerah Teluk Betung, Kota Bandarlampung.