Kandangan (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), H Achmad Fikry didampingi Kepala Bappelitbangda M Arliyan Syahrial, Kabag Organisasi Auliya Sofi Azmi, dan Kabag Prokopim Ika Aguspiannor H menghadiri ekspose inovasi "Kayapu Membawa Berkah Wilayah Daha (Kabah Wilda)".
Kepala Dinas Pertanian HSS, Muhammad Noor, di Kandangan, Selasa (6/7), mengatakan dalam paparan ekposesnya bahwa inovasi ini untuk mengembangkan potensi kearifan lokal dengan memanfaatkan tumbuhan Kayapu sebagai mulsa alami atau mulsa organik.
"Inovasi Kabah Wilda merupakan solusi atas permasalahan pertanian di kawasan rawa lebak, seperti yang ada di wilayaht tiga Daha meliputi Kecamatan Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat," katanya, di aula Rakat Murakat (Ramu), Sekretariat Daerah (Setda).
Dijelaskan dia, permasalahan yang kerap dihadapi petani di sana, yakni banyaknya tanaman gulma atau tanaman pengganggu, lahannya sangat rentan dengan kekeringan.
Siklus pola tanaman padinya dimulai pada awal musim kemarau serta biaya produksi yang cukup tinggi, khususnya untuk biaya pembersihan tanaman gulma, biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pompanisasi serta biaya pemupukan.
Solusinya adalah dengan inovasi Kabah Wilda, yakni dengan memanfaatkan tanaman Kayapu atau juga dikenal dengan sebutan Pistia Stratiotes L sebagai Mulsa alami karena, selain mudah menyebar, dan ternyata tanaman kayapu mampu menghambat pertumbuhan gulma serta menjaga kelembapan tanah.
“Bahkan dampak inovasi pemanfaatan kayapu, pada pengimplementasiannya di beberapa kelompok tani di wilayah Daha tidak hanya mampu menekan biaya produksi hingga Rp3 jutaan per hektarnya, akan tetapi juga dapat meningkatkan produktifitasnya,” katanya.
Bupati HSS H Achmad Fikry, mengatakan menyambut baik dilaksanakannya ekpose ini, dari ekpose ini ditambah keterangan langsung dari petani Desa Samuda Daha Utara, yang telah 15 tahun memanfaatkan tanaman kayapu untuk pertaniannya.
Ia mengaku sudah mendapatkan gambaran jelas mengenai esensi inovasi “Kabah Wilda”, yang memanfaatkan potensi yang ada yakni berlimpahnya tanaman kayapu untuk mengatasi berbagai permasalahan pertanian di Daha.
Selanjutnya tanggal 13 Juli 2021 mendatang, Bupati HSS akan mempresentasikan inovasi “Kabah Wilda” ini di hadapan dewan juri pada penilaian tingkat nasional secara daring.
“Yang perlu ditekankan, selain mampu menekankan biaya produksi dan meningkatkan hasil atau produktifitasnya. Pemanfaatan tanaman Kayapu ini merupakan inovasi yang berasal dari kearifan lokal petani Samuda yang telah terbukti, sementara Pemkab HSS hanya memfasilitasi,” katanya.
Baca juga: Dorong produktifitas petani, Bupati HSS serahkan bantuan bidang pertanian
Baca juga: Laboraturium kultur jaringan pertanian modern buat tanaman lebih baik
HSS kembangkan inovasi "Kabah Wilda" manfaatkan kayapu sebagai mulsa alami
Selasa, 6 Juli 2021 19:58 WIB
Inovasi Kabah Wilda merupakan solusi atas permasalahan pertanian di kawasan rawa lebak, seperti yang ada di wilayaht tiga Daha meliputi Kecamatan Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat,