Sebut saja aktris Putri Ayudya yang mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi persatuan untuk penanganan pandemi COVID-19 yang masih menjadi banyak masa sulit bagi banyak pihak.
“Aku selalu pro sama toleransi, ini hal penting yang haru selalu diomongin dan dilakukan. Itu asalnya kan dari Sila ketiga Persatuan Indonesia, nah di masa pandemi ini kita bisa menerapkannya (toleransi) untuk menyelesaikan pandemi ini. Menurutku apapun pilihan dan kepercayaannya tetap yang paling penting adalah mengedepankan kepentingan bersama agar pandemi ini bisa segera berakhir,” ujar Putri saat dihubungi ANTARA beberapa waktu lalu.
Ia pun membagikan kisahnya menjalani isolasi mandiri akibat COVID-19 dan merasakan betul manfaat dari toleransi dan tenggang rasa di lingkungannya untuk membantu pemulihan keluarganya dari paparan virus SARS-CoV-2 itu.
Mulai dari perhatian memberi bahan makanan untuk asupan gizi hingga perhatian dalam bentuk komunikasi dirasakannya secara betul di masa sulitnya.
“Jadi di lingkunganku saat ini ada namanya ‘Jogo Tonggo’. Itu artinya ‘Menjaga Tetangga’, di masa COVID-19 ini satu sama lain saling membantu. Misalnya aku ini, sering banget dikirimin telur agar asupan proteinnya terjaga. Lalu Satgas COVID-19 juga rajin menanyakan kondisi itu membuatku merasakan banget pentingnya toleransi yang berasal dari Pancasila,” ujar pemain film “Mudik” dan "Konfabulasi" itu.
Selain Putri, aktris lain yang mengharapkan masyarakat Indonesia untuk bertoleransi menjaga semangat Persatuan yang tertuang di Pancasila adalah Tissa Biani.
Aktris pernah menyabet Piala Citra Festival Film Indonesia itu berharap agar masyarakat dapat terus menghayati nilai semangat persatuan untuk menjaga keutuhan bangsa.
“Caranya dengan menghormati sesama walau berbeda agama, mengakui persamaan hak dan derajat dengan sesama masyarakat Indonesia, dan tidak lupa saling membantu serta gotong royong dalam menjaga persatuan,” tutur Tissa.
Kemudian pesan semangat toleransi pun diungkapkan aktris Gritte Agatha yang kini aktif menjadi kreator konten di YouTube.
Ia mengharapkan toleransi dapat kembali dijalin di tengah derasnya tantangan perundungan terhadap suatu kelompok khususnya untuk kelompok minoritas.
“Indonesia itu punya macam keberagaman, toleransi, yang ada di butir- butir sila Pancasila. Ini yang harusnya jadi pedoman pemersatu perbedaan masyarakat yang ada.
Sayangnya, di era modern ini justru perbedaan yang ada seringkali disikapi kurang baik. Maka dari itu masih di momen Hari Pancasila masyarakat dapat ingat bahwa kita ini satu, satu Indonesia,” tutup Gritte.