"Perbaikan dan peningkatan dermaga sudah sangat mendesak untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa di daerah," kata Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kotabaru, Sugian Noor di Kotabaru, Jumat.
Dia menjelaskan, 17 dermaga yang dilakukan perbaikan tersebut meliputi, Sungai Pasir, Kampung Baru, Kerayaan, Teluk Gosong, Gedambaan, Berangas, dan Lontar Selatan.
Tanjung Kunyit II dan III, Tengah Pulau Sembilan, Pembelacanan, Sungai Punggawa, Sampanahan, Sampnahanan Hilir, Gunung Batu Besar, Manunggul Lama dan Perencanaan Pantai.
"Perbaikan dermaga-dermaga tersebut dianggarkan dana sebesar Rp5 miliar," tambah Kabid Perhubungan Laut Densi Lumembang.
Sebelumnya, Sugian mengemukakan, pihaknya juga merevitalisasi dermaga yang masih menggunakan kontruksi kayu menjadi kontruksi beton, untuk menunjang kelancaran transportasi air.
"Sebagian besar dermaga yang ada di kepulauan di Kotabaru masih menggunakan kontruksi kayu ulin atau kayu `besi`," ujarnya.
Menurut Sugian, sudah saatnya pembangunan yang kita laksanakan memiliki asas manfaat dan kegunaan lebih baik dan lebih lama.
Salah satu pertimbangan pembangunan dermaga dengan kayu ulin, karena mudah didapat dan biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan membangun dermaga dengan kontruksi beton.
Namun akhir-akhir ini, keberadaan kayu ulin dengan kualitas baik sulit didapat, dan harga kayu ulin melambung tinggi.
Sementara dermaga-dermaga ulin yang sudah berusia puluhan tahun itu mulai perlu direhab, karena kondisinya mulai dimakan tritip, sejenis kerang laut.
Akibat sulitnya mencari kayu berkualitas baik, pemerintah daerah mulai melakukan kebijakan pembangunan dengan betonisasi.