Banjarmasin (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banjarmasin saat ini tinggal menunggu hasil autopsi jenasah balita yang diduga korban dari kasus penganiayaan.
"Autopsi sudah kami lakukan sekarang tinggal menunggu hasilnya keluar dari tim forensik RSUD Ulin Banjarmasin," ucap Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Parmadi di Banjarmasin, Senin.
Dikatakannya, saat ini data dari autopsi jenasah korban berinisial NM (4) masih berada di tim forensik RSUD Ulin Banjarmasin.
"Secara tertulis hasil autopsi keluar selama tujuh hari dan kita tunggu aja hasilnya nanti disampaikan ke media melalui press rilis," kata Kasat Reskrim didampingi Kanit PPA Ipda Mesya Ananda.
Kompol Alfian terus mengatakan kegiatan autopsi ini dilakukan untuk mencari petunjuk dan alat bukti penyebab kematian korban.
"Kami lakukan autopsi jenasah balita ini karena kepentingan penyidikan atas kasus dugaan penganiayaan yang saat ini masih dalam penyelidikan," ujar alumni Akpol 2007 yang juga didampingi Kanit Tipidter Ipda Famda Egga PS
Dia juga mengatakan dalam pelaksaan autopsi dilakukan oleh tim forensik RSUD Ulin Banjarmasin, Bid Dokkes Polda Kalsel dan Urkes Polresta Banjarmasin yang dipimpin oleh dr Mila sebagai dokter spesialis bedah.
Pelaksanaan otopsi dilakukan pada Senin (24/5) pagi, sekitar pukul 09.30 WITA di Taman Pemakaman Umum CTN Pulau Beruang Banjarbaru.
Guna diketahui kasus tersebut mulai dilakukan penyelidikan setelah kakek korban berinisial SY (45) melaporkan adanya kejanggalan atas meninggalnya korban yang juga cucunya berinisial NM (4) itu.
Kasat Reskrim terus mengatakan, kasus ini berawal pada minggu (2/5) sore, sekitar pukul 17.00 WITA, pada saat itu SY dihubungi oleh pihak keluarga bahwa korban masuk rumah sakit.
Setelah itu pada pukul 17.30 WITA, SY dan istrinya menuju ke rumah sakit. Setiba di Rumah Sakit Bhayangkara mendapat kabar kalau korban sudah meninggal dunia.
SY kaget dan ingin langsung melihat korban di ruang rawat. Kemudian SY melihat korban yang sudah meninggal dunia, banyak lebam berwarna biru di bagian wajah dan perut.
Saat itu korban hanya memakai baju putih tank top dan pampers dibalut dengan selimut. Kemudian SY dan istrinya serta lainnya langsung membawa korban ke rumah orang tua yang mengasuh korban sejak kecil sampai umur 4 tahun 7 bulan.
"Pada Senin (3/5) korban yang sudah meninggal dunia di makamkan di daerah sekitaran Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru," katanya.
Setelah kejadian itu, SY melaporkan kejanggalan kematian cucunya itu ke Satreskrim Polresta Banjarmasin guna mencari tau apa penyebab utama kematian cucunya itu yang dikabarkan sebelumnya karena mengalami kecelakaan sepeda.
"Menurut SY, korban ini tidak pernah naik sepeda. Kemudian kami lihat hasil rekam medik terlihat mencurigakan karena tidak seperti korban kecelakaan sepeda," ujar Kasat.
Satreskrim Banjarmasin tunggu hasil autopsi jenasah balita diduga korban aniaya
Senin, 24 Mei 2021 14:36 WIB