Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan memastikan bahwa stok beras cukup aman sehingga kenaikan harga beras secara nasional tidak terlalu berpengaruh bagi warga Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Farida Wariansi di Banjarmasin, Senin mengungkapkan, kenaikan harga beras yang terjadi secara nasional, hingga kini belum terlalu berdampak terhadap warga Kalsel.
"Harga beras sudah naik secara bertahap sejak beberapa bulan lalu, sehingga kenaikan yang terjadi saat ini pengaruhnya tidak terlalu signifikan," katanya.
Hal tersebut, kata dia, antara lain dipengaruhi dengan stok beras yang cukup memadai atau aman hingga beberapa bulan ke depan.
"Saya telah berkoordinasi dengan Bulog, katanya stok beras cukup aman, sehingga kenaikan harga beras tidak terlalu membuat pasar bergejolak," katanya.
Kondisi tersebut berbeda dengan di luar Kalsel, baik di Jakarta dan lainnya, kenaikan harga beras disebabkan karena stok berkurang akibat banjir, sehingga dampaknya cukup terasa oleh masyarakat.
Apalagi, kata dia, masyarakat Kalsel banyak yang mengonsumsi beras jenis premium, seperti unus, mutiara dan lainnya, sehingga kenaikan harga beras relatif tidak berpengaruh pada masyarakat.
Kepala Bulog Devisi Regional Kalimantan, Insan Taufik sebelumnya mengatakan, bahwa stok beras untuk wilayah Kalimantan Selatan cukup aman, bahkan untuk empat bulan ke depan.
"Masyarakat jangan khawatir, stok kita cukup aman hingga beberapa bulan ke depan, apalagi kita akan segera menghadapi musim panen," katanya.
Menurut Taufik, terkait kenaikan harga beras, pada Desember 2014, pihaknya telah melakukan operasi pasar beras, dan upaya tersebut mampu menekan kenaikan harga beras yang mulai terjadi sejak saat itu.
Apalagi, Bulog kini juga mulai melepas beras premium di pasaran, sehingga diyakini kebutuhan beras di daerah ini bisa terpenuhi, hingga musim panen berikutnya.
Taufik yakin, kendati saat ini beberapa daerah telah dilanda banjir, namun tidak akan mempengaruhi produksi padi Kalsel, bahkan diperkirakan panen akan cukup baik tahun ini.
"Memang banjir terjadi di beberapa daerah, tapi belum mempengaruhi terhadap stok beras, terbukti hingga kini baru Kabupaten Barito Kuala yang mengajukan tambahan stok beras, untuk korban banjir," katanya.
Sebelumnya, Bulog Kalsel telah mendistribusikan beras ke korban banjir Batola sebanyak 74 ton, jumlah tersebut sesuai dengan permintaan pemerintah kabupaten yang bersangkutan.