Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Den Haag, dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, mengajak pegiat seni Indonesia yang tinggal di 33 negara berbeda mempromosikan seni dan budaya Indonesia.
Tidak kurang dari 60 diaspora pegiat seni Indonesia dari 33 negara berkolaborasi mempersembahkan karya terbaik mereka dalam rangka peringatan Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day) 2021, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Den Haag yang diterima di Jakarta, Selasa.
Melalui kegiatan virtual yang dilaksanakan pada Senin (8/3) itu, tarian tradisional Indonesia dan suara merdu para biduan dari berbagai belahan dunia menghias layar gawai para peserta.
Kegiatan virtual itu diprakarsai oleh KBRI Den Haag dan merupakan hasil kolaborasi dengan Yayasan Hibiscus di Belanda serta para diaspora pegiat seni dari seluruh dunia. Acara itu merupakan seri ke-2 dari rangkaian kegiatan dua bulanan bertajuk "Don’t Let the Arts Die" (Jangan Biarkan Seni Mati).
Rangkaian kegiatan virtual tersebut, kata KBRI, diselenggarakan untuk mempertahankan dan mengembangkan kreativitas diaspora pegiat seni Indonesia, khususnya pada masa pandemi, selain juga sebagai sarana promosi seni dan budaya Indonesia.
Dengan mengangkat tema "Let’s Follow the Beat", pagelaran virtual kali ini ditujukan untuk menginspirasi wanita di dunia untuk terus berkarya.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfas menyampaikan apresiasi kepada pegiat seni Indonesia di seluruh belahan dunia yang hingga saat ini masih terus semangat untuk berkarya.
"Menghadapi situasi pandemi yang belum kunjung usai, diperlukan ketahanan fisik dan mental. Acara ini kami selenggarakan untuk dapat menghibur rekan-rekan, agar senantiasa sehat lahir dan batin," ujar Dubes Mayerfas.
Mayerfas juga menggarisbawahi kekuatan diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia dan bisa menjadi duta yang mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia.
Pada acara virtual itu, juga dipromosikan pembuatan jamu serta batik sebagai kekayaan khasanah budaya Indonesia.