Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia menguat pada awal perdagangan Senin pagi, bangkit kembali dari kerugian pada minggu lalu, ketika rekor Wall Street berakhir pada Jumat (12/2/2021) dan laporan laba perusahaan-perusahaan domestik yang positif mendorong sentimen investor.
Indeks acuan S&P/ASX 200 menguat 1,0 persen pada 6.877,10 poin, persentase kenaikan intraday terbesar sejak 5 Februari, setelah turun 0,6 persen di sesi akhir pekan lalu.
Pada Jumat (12/2/2021), S&P 500 dan Nasdaq di Wall Street mencetak rekor penutupan tertinggi di tengah harapan bantuan fiskal baru dari Washington untuk membantu pemulihan ekonomi Amerika (AS), sementara penurunan tajam dalam kasus baru COVID-19 dan rawat inap dalam beberapa pekan terakhir juga mengangkat sentimen pasar.
Baca juga: Saham Aussie dibuka di level tertinggi 11 bulan
Di Australia, penambang dan keuangan adalah pendorong terbesar untuk indeks acuan, masing-masing naik 1,8 persen dan 0,7 persen.
Semua sub-indeks lainnya juga diperdagangkan di wilayah positif, dengan perusahaan energi bertambah 1,9 persen dan saham teknologi naik 1,4 persen.
Perusahaan ritel JB Hi-Fi naik 2,1 persen setelah membukukan lonjakan 86,2 persen dalam laba setengah tahun, sementara Bendigo dan Adelaide Bank melonjak sebanyak 10,5 persen dan merupakan pencetak keuantungan terbesar sementara pada acuan setelah mencatat kenaikan 67 persen dalam laba setengah tahun.
Seven West Media terangkat 10,6 persen untuk mencapai level tertinggi sejak Mei 2019 setelah menandatangani kesepakatan dengan Alphabet Inc. Google untuk menyediakan konten bagi produk News Showcase perusahaan teknologi tersebut.
Coca-Cola Amatil naik 2,1 persen setelah Coca-Cola European Partners menaikkan tawaran pengambilalihan sekitar 6,0 persen.
Baca juga: Saham Australia menguat, bidik minggu terbaik dalam 3 bulan
Operator kasino Crown Resorts naik 1,1 persen setelah kepala eksekutifnya Ken Barton mengundurkan diri menyusul penyelidikan atas tuduhan pencucian uang.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 merosot 1,0 persen menjadi 12.469,12 poin, terendah sejak 23 November 2020.
Pada Minggu (14/2/2021), negara itu mengumumkan penguncian tiga hari di kota terbesarnya Auckland setelah tiga kasus COVID-19 muncul, infeksi lokal pertama sejak akhir Januari.