Barabai (ANTARA) - Organisasi serba guna SMOTE Ireng Tanjung saat ini berhasil membuka jalan untuk mobilitas distribusi logistik di wilayah terpencil Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
"Sampai ke Desa Hinas Kanan, saya rasa mobil jeef kecil dengan sopir handal mampu masuk. Tugas kami membuka mobilitas jalan dan orang sampai ke ujung kampung terisolir," ujar Budi dengan lumpur di badannya bersama tujuh kawannya, Selasa (19/1).
Terhitung dari titik awal di Desa Alat RT 3 posko pedalaman meratus ke Hinas Kanan berkisar 7 km. Menggunakan kendaraan trail 250 cc, bermodal parang dan mesin pemotong membersihkan pepohonan tumbang di atas tanah longsor lumpur yang menutup jalan.
Keterangan para pendaki di posko itu menceritakan, Alfi bersama tim survei dari komunitas pendaki Gerombolan Hijau, untuk menuju Dusun Arangani (RT 6 Desa Alat) ada longsor ringan (saat ini sudah dibersihkan oleh PUPR Barito Timur menggunakan excavator mini).
Selanjutnya menuju Dusun Lukuran ke Batu Kiting (Desa Hinas Kanan) ke Dusun Rantau Perupuk, juga ditemukan lokasi longsor berat, lumpur yang menutup jalan hingga 2 meter di sepanjang jalan menuju kampung.
"Bisa dikatakan di tiga titik longsor itu hampir menutup semua badan jalan. Khusus dari Rantau Perupuk menuju Dusun Baya Wana dan Pantai Uang (Desa Datar Ajab) jalur harus melewati sungai karena ada jembatan gantung yang putus," ujarnya.
Dari data Kapolsek Hantakan terupdate 14-19 Januari 2021 bisa diketahui kisaran jumlah penduduk di Desa Datar Ajab itu, tercatat seluruh rumah mengalami rusak berat, ada 134 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa 481 orang dan 2 tewas karena banjir.
Selasa, kabar helikoper akan turun ke pedalaman meratus di sampaikan Babinsa Dusun Alat dan Datar Ajab, Koramil Pagat bernama Serda Embran, Dia ditugaskan cek lokasi untuk pendaratan.
Namun, sesampainya TNI ke Dusun Arangani, diterimanya laporan bahwa helikoper tidak jadi untuk mendarat.
"Gak jadi, karena cuaca, tadi saya disuruh kembali lagi," ujarnya sepulang menjalankan tugas itu.