Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya dan juga pemerintah daerah Kalimantan Selatan memastikan tercukupinya kebutuhan logistik bagi pengungsi yang terdampak bencana banjir di Kalimantan Selatan.
“Logistik untuk pengungsi ini penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di pengungsian,” kata Presiden Jokowi saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin.
Presiden mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi. Jika ada kekurangan logistik di pemerintah daerah, maka pemerintah pusat akan membantu memenuhi kebutuhan itu.
“Kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat, selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengerahkan jajarannya guna memperbaiki beberapa jembatan di Kota Banjar yang rusak akibat banjir. Banjir telah merusak beberapa jembatan di Kalsel, salah satunya jembatan di Kabupaten Mataraman, yang menjadi akses masyarakat untuk menuju kabupaten dan kota lainnya di provinsi itu.
“Ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini. Ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir, dan saya sudah minta Menteri PUPR agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu,” ujarnya.
Presiden Jokowi pada Senin ini meninjau lokasi terdampak bencana banjir didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman.
Presiden juga menyerahkan sejumlah bantuan sembako, makanan siap saji dan masker ke beberapa warga di lokasi terdampak.