Amuntai (ANTARA) - Yayasan Rahim Bumi mendukung kelompok pengrajin di tujuh Desa Gambut di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Balangan sebagai pusat pengembangan industri ramah lingkungan melalui upaya penguatan kelembagaan ekonomi.
Manager Program dari Yayasan Rahim Bumi Farid Wajidi pada peluncuran program penguatan kelembagan ekonomi di Amuntai Selasa mengatakan, persoalan perubahan iklim dan krisis global menjadi perhatian kita bersama.
Produk ramah lingkungan, tambah dia, menjadi salah satu jawaban untuk menjaga kelestarian lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya alternatif dalam menjaga ekosistem alam.
Salah satu pihak yang berperan besar menjaga kelestarian alam adalah perempuan yang berada Di Desa Peduli Gambut (DPG).
Hal ini terlihat dalam produk yang dihasilkan seperti kerajinan purun dan sasirangan pewarna alam.
Acara peluncuran tersebut diikuti 20 orang peserta dan empat SKPD yaitu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ) terkait di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Balangan .
Menurut Farid, program penguatan kelembagan ekonomi pada kelompok pengrajin pada tujuh desa tersebut masing-masing Desa Darussalam, Palukahan, Sungai Namang, Kaludan Kecil, dan Banjang di kabupaten Hulu Sungai Utara dan desa Teluk Karya dan Banua Hanyar di kabupaten Balangan.
Peluncuran tersebut, untuk mensosialisasikan aktivitas pemberdayaan kepada masyarakat dan pemerintah daerah baik di Hulu Sungai Utara maupun Balangan, yang diharapkan ada integrasi program dengan pemerintah Daerah.
Dia juga mengutarakan, beberapa aktivitas pokok dalam program tersebut yaitu, pertama, peningkatan kapasitas kelembagaan dan management koperasi.
Kedua, peningkatan kapasitas pengrajin sasirangan pewarna alam dan purun. Ketiga, pameran produk-produk dari Desa Peduli Gambut dan memperluas jaringan pengrajin ke pelaku usaha atau lembaga keuangan, perbankan.
Penguatan kelembagaan di kelompok pengrajin sangat dibutuhkan, mengingat kondisi kelompok pengrajin yang belum maksimal dalam mengelolah kelompok usaha.
Dalam konsepnya, kata dia, pengrajin masuk dalam kategori IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil Menengah).
Kelembagaan para pengrajin ini perlu disiapkan terutama pada hal administrasi kelembagaan, karena pengrajin harus memiliki perencanaan usaha yang matang dan terukur.
Kepala Bidang Perindustrian dan Koperasi Hulu Sungai Utara Muhamad Yani mengatakan, selain perencanaan usaha dan pelaporan dari pelaksanaan lembaga usaha perlu dipertanggungjawabkan dengan baik.
Harapannya, program ini dapat menunjukkan produk-produk Desa Peduli Gambut menjadi produk unggulan desa yang dapat diikutsertakan dalam pameran lokal dan nasional yang rutin diikuti oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi Hulu Sungai Utara.
Program Yayasan Rahim Bumi ini bisa sinergikan dengan program Perpustakaan Inklusi Sosial yang telah bekerjasama dengan Dekranasda, Disprindagkop, dan PKK.
Perpustakaan tidak saja sebagai pusat edukasi tetapi juga sebagai tempat rekreasi dengan menampilkan produk-produk unggulan desa, dengan tujuan perpustakan untuk belajar dan menuju literasi kesejahteraan masyarakat desa, ujar Lailatanur Raudha Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Hulu Sungai Utara.
Pada akhir acara launching ini, setiap kelompok pengrajin memperkenalkan nama kelompok dan menceritakan produk dan usaha kelompok.
Laila dari kelompok Aneka Karya dari desa Teluk Karya, Kecamatan Lampihong, menjelaskan bahwa kelompok sasirangan pewarna alam dibentuk pada bulan Juni 2020, yang mengenal sasirangan pewarna alam dari pelatihan yang diadakan oleh Badan Restorasi Gambut, dengan mendatangkan pelatih dari kelompok Eco Teratai dari Darussalam.
Dalam dua bulan, kelompok ini sudah mendapatkan juara harapan 2 lomba motif sasirangan dan juara 3 lomba foto produk Desa Peduli Gambut tingkat nasional.
Saat ini, kelompoknya sudah memproduksi hampir 70 potong sasirangan dengan berbagai pesanan baik dari instansi pemerintah dan kelompok masyarakat.
Harapannya, semoga dalam pelatihan yang diadakan oleh Yayasan Rahim Bumi ini akan menguatkan kelompok kami dan kami bisa bekerjasama dengan kelompok Desa Peduli Gambut lainnya.
Yayasan Rahim Bumi dukung DPG menjadi pusat industri ramah lingkungan
Selasa, 15 September 2020 19:18 WIB