Banjarmasin (ANTARA) - Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta menggulirkan lima strategi dalam percepatan penanganan COVID-19 di Bumi Lambung Mangkurat. Dia menyebut sebagai program penyelamatan yang harus disadari masyarakat.
"Menangani pandemi COVID-19 ini tidak bisa biasa-biasa saja, harus ada upaya lebih maksimal dan masif karena penyebaran terus terjadi," terang dia di Banjarmasin, Senin.
Adapun lima strategi itu yaitu penambahan kapasitas tes Polymerase Chain Reaction (PCR), kapasitas rumah sakit dan rumah isolasi, pembentukan Kampung Tangguh, operasi penegakan disiplin serta efisiensi anggaran.
Nico merinci, untuk PCR terus diupayakan penambahannya. Seperti yang terbaru, Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin kini memiliki alat PCR untuk mendiagnosis penyakit COVID-19 hasil hibah dari PT Pama Persada Nusantara untuk Polda Kalsel dalam rangka membantu percepatan penanganan pasien COVID-19 di Kalimantan Selatan.
"Walikota Banjarmasin saya tanya juga sudah mengajukan penambahan PCR, semoga dalam waktu dekat sudah datang alatnya. Seperti diketahui Banjarmasin saat ini paling tinggi kasusnya di Kalsel dan daerah kita mendapat atensi dari pemerintah pusat," bebernya.
Seiring penambahan PCR untuk menguji sampel dari tes usap tersebut, ungkap Kapolda, harus dibarengi kapasitas rumah sakit dan rumah isolasi. Polda Kalsel bahkan menyiapkan Sekolah Kepolisian Negara (SPN) di Banjarbaru dan Mako Polairud di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar sebagai tempat karantina pasien COVID-19.
Untuk Kampung Tangguh, di Kalsel sudah berdiri 189 lokasi, 52 di antaranya terdapat di Banjarmasin yang kini kasus terkonfirmasi positif 1.930 orang, dimana 1.294 orang masih dirawat dan 137 orang meninggal dunia.
"Kampung Tangguh ini sebenarnya media. Namun hakikatnya menumbuhkan kesadaran masyarakat mematuhi protokol COVID-19 dari lingkup terkecil yaitu RT dan RW, sehingga diharapkan dapat terus tumbuh kepatuhan ke cangkupan lebih luas," papar jenderal bintang dua itu.
Sedangkan untuk penegakan disiplin, Nico memastikan terus berjalan. Aparat TNI dan Polri masih disiagakan di tempat-tempat keramaian seperti pasar dan pusat bisnis lainnya guna mengawasi masyarakat patuh protokol kesehatan.
"Kita dengar gubernur sedang merancang peraturan yang memberikan sanksi kepada pihak-pihak tidak mentaati aturan tersebut. Sehingga aturan ini juga menjadi dasar kita bertindak kedepan," timpalnya.
Terakhir terkait efisiensi anggaran, menurut Nico pihaknya akan mengawal setiap anggaran pemerintah yang diturunkan agar bisa tepat sasaran secara efektif dan efisien.
"Masyarakat harus memahami betul jika ini program penyelamatan kita semua. Kuncinya adalah perilaku masyarakat itu sendiri yang harus disiplin. Karena hanya dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan maka kita bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," pungkasnya usai menggelar pertemuan di ruang kerja Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan membahas penanganan COVID-19.