Banjarmasin (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarmasin saat ini sedang melakukan program kegiatan untuk pendekatan ekonomi kepemudaan guna mempopulerkan kain khas kota ini yaitu kain sasirangan.
"Kami akan mempopulerkan kain sasirangan agar terus diminati para pemuda di kota ini," ucap Muhammad Imam Satria Jati SH di Banjarmasin, Selasa.
Dikatakannya, generasi muda saat ini kebanyakan adalah generasi yang cepat meniru sehingga apabila kain sasirangan dibikin baju kaos atau sejenisnya yang lebih modern maka akan lebih diminati.
Mari belajar untuk membuat strategi bagaimana mengemas kain sasirangan ini melalui apa yg dibutuhkan pasar terutama para generasi Muda.
Buat kajian bersama apa yang menjadi kegemaran pemuda di Kota Banjarmasin, lalu dikemas segalanya menjadi nuansa sasirangan.
"Intinya adalah membuat mindset bahwa untuk menjadi orang Banjar maka sasirangan adalah iconnya," kata ketua KNPI ini kepada Kantor Berita Antara.
Sekarang ini sasirangan pun tidak saja sekedar model kemeja formal tapi sudah merambah ke jaket, kaos topi bahkan masker yang akhirnya juga mengikuti kebutuhan style anak Muda terutama anak muda Banjarmasin.
Selain itu, ucap pria yang akrab di sapa Imam itu mengatakan pihaknya selaku rumah pemuda di Kota Banjarmasin terus mempopulerkan sasirangan ini dengan salah satu caranya melakukan pendekatan ekonomi kepemudaan, terlebih di tengah pandemi COVID-19.
"Kita bangga bagaimana di tengah pandemi COVID-19 ini di mana dimotori oleh anak-anak muda, mereka menghadirkan masker sasirangan," ujarnya.
Dia juga menambahkan, dalam upaya sebagai rumah pemuda, ke depannya melalui salah satu program KNPI yaitu "KNPI Banjarmasin Peduli, Berbagi Satu Juta Masker Sasirangan,".
Nantinya, KNPI akan menggaet Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memproduksi masker terutama adalah UKM yang digerakkan oleh anak Muda Banjarmasin.
Ini selain sebagai kampanye cinta sasirangan juga membangun geliat ekonomi UKM para anak muda di kota seribu sungai ini.
"Saya rasa sebagai anak muda, melihat saat ini generasi muda sudah sangat percaya diri dengan fashion sasirangan dalam keseharian, walaupun tentu harus tetap digencarkan agar kedepannya virus bangga bersasirangan tidak akan kalah dengan fashion lainnya," tutur pria yang hobby gowes itu.
