Banjarmasin (ANTARA) - Berbagai upaya dilakukan masyarakat guna mencegah terjadinya penyebaran yang mengakibatkan penularan Covid-19 di Kota Banjarmasin. Salah satunya dengan gagasan Kampung Tangguh Banua yang hari ini dikunjungi oleh Forkopimda Kalimantan Selatan dan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Menurut H Ibnu Sina, untuk bisa dikatakan sebagai Kampung Tangguh Banua mesti memenuhi empat syarat utama. Yakni pertama harus memenuhi ketahanan kesehatan.
"Tenaga kesehatan harus tersedia dan selalu siaga dalam hal apapun apabila terjadi sesuatu dengan warga di kampung itu," ucap H Ibnu Sina usai mendampingi Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor pada peresmian Kampung Tangguh Banua di kawasan Batu Benawa, Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Rabu .
Selain itu, Beliau juga menyebutkan contoh lain seperti adanya warga baru yang tinggal di sekitar komplek. Warga yang sadar akan keberadaan kampung tangguh banua pasti langsung membujuk orang baru tersebut untuk memeriksakan dirinya terlebih dahulu ke petugas medis atau Puskesmas setempat.
Kemudian, berikutnya ketahanan pangan. Menurut orang nomor satu di kota Seribu Sungai itu, masyarakat yang berada di dalam lingkup kampung tangguh tersebut harus memiliki ketahanan pangan secara bersama-sama semisal dengan membuat posko dapur umum dan jenis lainnya.
"Misalnya ada warga dari daftar OTG (Orang Tanpa Gejala) ataupun ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Di samping dibantu oleh Pemerintah, warga sekitar harus peka dan bersedia menolongnya untuk memenuhi kebutuhan makannya selama menjalani karantina mandiri," harapnya.
Kemudian, H Ibnu Sina mengatakan ketahanan yang ketiga, yakni ketahanan warga dalam menjalankan keamanan. "Adanya posko pengawasan yang dilakukan secara mandiri oleh warga, itu merupakan hal yang sangat berperan dalam menjaga keamanan lingkungannya. Tentu agar tidak ada orang yang sembarangan keluar masuk di suatu kawasan tempat tinggal," jelas H Ibnu Sina.
Lalu, terakhir warga kampung tangguh banua harus senantiasa mempunyai pola berpikir yang inovatif. "Misalnya agar bisa menjaga kesehatan warganya secara menyeluruh, ketua RT mengadakan senam atau olahraga bersama, tentu dengan tidak menyampingkan protokol kesehatan Covid-19," urainya.
Dengan adanya 4 syarat tersebut, Beliau berharap pembentukan kampung tangguh tersebut pun bisa turut berperan aktif dalam pencegahan penularan COVID-19 di Bumi Kayuh Baimbai. "Setiap kecamatan di Banjarmasin sudah kita tetapkan satu daerah yang dijadikan Kampung Tangguh sebagai acuan atau percontohan bagi wilayah lainnya di kecamatan tersebut. Dan juga sebagai upaya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungannya agar terhindar dari kasus penularan Covid-19," pungkasnya.