Amuntai (ANTARA) - Kepala bagian ekonomi dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Muhammad Rafiq mengatakan ketersediaan bahan pokok didaerahnya masih normal kecuali gula yang harganya berkisar Rp20 ribu hingga Rp22 ribu perkilogram.
"Harga gula agak mahal karena keterlambatan pasokan dari Pulau Jawa, " ujar Rafiq di Amuntai, Rabu.
Rafiq mengatakan, harga gula yang biasanya Rp18.000 perkilo naik menjadi Rp21.000 pada pekan kemaren. Ia mendengar informasi jika Bulog Kalsel akan mengucurkan stok gula kepasaran sebanyak 250 ton guna menstabilkan kembali harga gula.
Demikian pula untuk harga kebutuhan lain seperti bawang putih yang juga sempat diinformasikan naik harganya, sudah ada pasokan ke Kalsel dalam jumlah besar.
Kini harga bawang putih di Kabupaten HSU berkisar Rp45000 perkilo demikian pula bawang merah. Bahkan bawang merah harganya turun menjadi Rp40000 perkilo di Pasar Amuntai.
"Alhamdulillah sampai saat ini hampir semua komoditas bahan pokok, tersedia dan masih normal harganya, kita akan selalu memantau perkembangannya khususnya jelang Ramadan," kata Rafiq.
Sebelumnya, lanjut Rafiq, pemerintah daerah sudah menerjunkan tim gabungan melakukan monitoring dan evaluasi ketersediaan bahan pokok ke tingkat distributor dan pengecer.
Rencananya kegiatan monitoring akan kembali dilakukan jelang Ramadan untuk memastikan kembali ketersediaan sembako aman, mengingat saat ini wabah Corona Virus masih belum mereda yang sedikit banyak pasti berdampak pada kegiatan ekonomi.
Menurut Rafiq, kebijakan Social Distancing hanya untuk mencegah agar masyarakat jangan berkumpul atau berdekatan untuk menghentikan penyebaran Covid 19 sedangkan distribusi bahan pokok tetap normal.
Apalagi, katanya, dengan kebijakan yang baru dikeluarkan Presiden yakni Kepres nomor 11 tahun 2020 dan peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2020 yang intinya tidak ada wilayah yang lockdown sehingga kegiatan perekonomian tidak terhenti tetapi hanya membatasi mobilisasi manusia antar daerah.