Medan (ANTARA) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL I/Medan, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K, mensinyalir sampai saat ini perairan Belawan masih banyak pelanggaran dan tindak pidana serta digunakan untuk penyelundupan Narkoba dan komoditi luar ke Indonesia melalui jalur perairan.
"Dengan melakukan patroli baik melalui operasi intelijen maupun operasi laut menggunakan KRI ataupun kapal patroli, Pangkalan Utama TNI AL I/Medan akan selalu melakukan pengawasan di Belawan merupakan wilayah kerja Pangkalan Utama TNI AL I/Medan," ujar Rasyid, dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Jumat.
Ia mengatakan, jajaran yang dia pimpin dan Komando Armada I TNI AL berkomitmen memberantas tindak kejahatan di wilayah kerjanya. "Salah satunya mengamankan alur di Belawan yang sampai dengan saat ini masih banyak didapati kasus pencurian yang disertai pengancaman," ujarnya.
Rasyid mengapresiasi anggotanya yang bergerak cepat, yakni pengawak kapal Patroli Keamanan Laut Pulau Bengkaru yang berhasil menangkap dua tersangka yang berencana melakukan pencurian dengan pengancaman kekerasan terhadap ABK TB Hang Tuah II yang sedang sandar di Dermaga Ujung Baru, Belawan, Sumatera Utara, Rabu (23/3).
Sekitar pukul 21.00 WIB, TB Hang Tuah II melalui radio meminta bantuan pada Kapal Patkamla bahwa ada dua orang tidak dikenal menaiki kapal.Kapal Patkamla Bengkaru Satuan Patroli Pangkalan Utama TNI AL I/Medan yang saat itu menjaga alur memonitor dan merespon cepat dengan langsung menuju sumber yang meminta bantuan tersebut dengan menggunakan sarana sekoci karet.
Sepuluh menit kemudian, team Patkamla Bengkaru tiba di dermaga Ujung Baru dan langsung merapat ke kapal TB Hang Tuah II.Setelah mendapat informasi dari ABK bahwa ada dua orang berusaha kabur setelah sebelumnya menaiki kapal Hang Tuah II dan membawa barang berupaya mengeluarkan gulungan kapal berusaha melarikan diri menuju ke dermaga jetty.
Selanjutnya team Patkamla Pulau Bengkaru melakukan pengejaran dengan menyusuri Dermaga Jety.Setelah beberapa saat team Patkamla mendengar suara boat melarikan diri melintas ke arah pelampung 11.
Tim Patkamla langsung mengejar boat tersebut, dan berhasil menghentikan serta dua orang pelaku melompat ke laut. Saat itu, tim Patkamla mengadakan pencarian di laut dan mengamankan kedua pelaku pencurian itu.
Untuk proses penyelidikan lebih lanjut Team Patkamla Pulau Bengkaru menyerahkan dua orang pelaku ED dan RD beserta satu kapal pancung mesin dompeng 16 PK kepada Polairud Polda Sumatera Utara yang disaksikan petugas KPLP, petugas jaga Pelindo dan ABK TB Hang Tuah II.
Perairan Belawan sering digunakan untuk penyelundupan Narkoba
Sabtu, 28 Maret 2020 9:06 WIB