Banjarmasin (ANTARA) - Pertemuan antara Wali kota Banjarmasin Ibnu Sina beserta rombongan dengan para petinggi di Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) di Tanjung Malim, negeri Perak, Malaysia, diwarnai dengan kelakar suku Banjar.
Masalahnya Prof Mohammad Shatar
Naib Canselor (semacam Rektor) dan Prof. Madya Dr. Hairy, Dekan Fakulti Sains Kemanusiaan UPSI mengaku keturunan suku Banjar.
"Wagasan ja kalu barataan," kata Dr Hairy orang Keturunan Banjar Generasi kelima asal Parit Buntar, Kerian, saat membuka percakapan dengan rombongan Walikota yang didominasi para pimpinan SKPD Pemkot Banjarmasin tersebut.
Wagasan ja kalubarataan itu bahasa Banjar yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia sehat aja ya semuanya.
Menurut Prof Mohammad Shatar dalam dunia pendidikan di kampusnya tersebut memerlukan kerja sama atau kongsi yang kuat dengan dunia pendidikan di Indonesia.
UPSI memberikan peluang yang besar untuk mendidik warga Indonesia, mengingat adanya banyak kesamaan budaya dan agama, oleh karena itu ia mempersilahkan anak Banjar di banua menimba ilmu di kampus mereka.
Dalam pertemuan tersebut Prof Mohammad Shatar berharap momen ini tidak semata silatuhmi tetapi harus ada tindakan lanjutan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Selain itu Mohammad Shatar juga secara panjang lebar menceritakan kondisi kampusnya yang disebut sebagai perguruan tinggi tertua di semenanjung melayu yang khusus mencetak para guru.
Sementara Walikota Ibnu Sina menyatakan banyak terimakasih atas penyambutan UPSI dalam rangkaian kedatangannya ke negeri jiran yang serumpun ini.
Walikota juga menjelaskan kunjungan utama ke Malaysia adalah untuk menghadiri sekaligus pembicara di acara APUF, di Penang lalu dimanfaatkan mengunjungi UPSI.
Walikota juga menjelaskan mengenai kondisi Kota Banjarmasin saat ini yang terus berbenah untuk menarik wisatawan, dengan menambah banyak destinasi wisata, tetapi yang utama adalah wisata susur sungai beserta pasar terapungnya.
Dalam kesempatan tersebut walikota memperlihatkan video tentang Kota Banjarmasin tempo dulu dan sekarang.
Kedatangannya ke kampus yang dibangun sejak tahun 1920 tersebut adalah selain silaturahim juga untuk membuka jaringan kerja sama antara perguruan tinggi di Banjarmasin dengan perguruan tinggi di Malaysia, khususnya UPSI.
Mengingat sedikitnya ada 15 orang anak Kota Banjarmasin yang kini menjalani pendidikan program S2 dan S3 di universitas yang memiliki lahan kampus seluas 80 hektare di Tanjong Malim, sekitar 90 kilometer dari Kuala Lumpur tersebut.
Dalam pertemuan sekitar dua jam itu juga ditandai kehadiran para siswa anak Banjar yang studi di UPSI sekaligus panitia penyambutan rombongan walikota, sehingga suasana penuh kerinduan dan cerita, canda nuansa Banjar.
Mengakhiri pertemuan rombongan walikota yang juga termasuk tim kulaan Banjartv dengan pimpinan UPSI adalah menikmati suguhan sekaligus mengelilingi kampus yang luas itu dengan kendaraan bus.
Pertemuan Walikota dan UPSI diwarnai kelakar Banjar
Jumat, 18 Oktober 2019 3:54 WIB