Tanjung (ANTARA) - Sebanyak 10 penyandang disabilitas di Kabupaten Tabalong mengikuti pelatihan mentalitas dasar dan kewirausahaan yang dilaksanakan PT Pamapersada Nusantara.
Manajer CSR PT PAMA ADRO Ono Karno menyampaikan pelatihan ini bertujuan mengembangkan usaha yang digeluti para penyandang cacat agar mereka lebih mandiri.
"PT Pama juga memberikan pendampingan dan modal guna mengembangkan usaha yang digeluti mereka," jelas Ono.
Baca juga: Pemkab Tabalong Dorong Pendidikan ABK
Bantuan modal masing - masing sebesar Rp2 juta melalui program tanggungjawab sosial perusahaan. Pelatihan ini difasilitasi Lembaga Pengembangan Bisnis PAMA Banua Lima (LPB PBL) dengan jenis usaha para disabilitas penerima bantuan berupa tata busana, tata boga, perbengkelan/service dan jasa pijat.
Pelaksana Tugas Kadis Sosial Kabupaten Tabalong Yuhani membuka pelatihan dengan menghadirkan instruktur dari Yayasan Dharma Bakti Astra Agung Sungkowo.
Agung menyampaikan perlunya mentalitas wirausaha agar peserta bisa menentukan cara bersikap, berpikir dan bertindak dalam melaksanakan usahanya.
"Dengan keterbatasan fisik tantangan mereka jauh lebih besar dalam mengembangkan usaha," jelas Agung.
Karena itu melalui program pembinaan dan pemberdayaan usaha diharapkan terbentuk para pelaku usaha penyandang disabilitas yang memiliki mental baja.
Peserta pelatihan masing - masing dari Kecamatan Pugaan, Tanjung, Tanta, Bintang Ara, Banua Lawas dan Muara Harus.
Salah satu peserta pelatihan Irfansyah menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian PT Pamapersada Nusantara dengan memberikan wawasan agar menjadi wirausaha bermental baja.
"Bantuan dan pendampingan ini jadi modal mengembangkan usaha mandiri meski punya keterbatasan fisik," jelas Irfansyah.