Banjarmasin (ANTARA) - Aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis yang bertajuk "save KPK" sembari membawa keranda.
Dalam berunjukrasa yang diterima Wakil Ketua sementara DPRD Kalsel Muhammad Syapruddin dari PDIP itu, massa mahasiswa tersebut menyatakan keprihatinan terhadap upaya mengkebiri atau melumpuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Massa mahasiswa yang antara lain dari Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin meminta legislator dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunaikan janji kampanye.
Para pengunjukrasa berpendapat, janji-janji legislator dan Presiden Jokowi realisasinya tidak berbanding tegak lurus atau dengan perkataan lain sama dengan tidak memenuhi janji.
Oleh sebab itu, massa mahasiswa meminta DPRD Kalsel menyampaikan tuntutan dan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat atau Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Sementara Wakil Ketua sementara DPRD Kalsel berjanji akan membawa/menyampaikan langsung setangan dengan pimpinan atau wakil-wakil rakyat di "Senayan" (DPR RI).
"Karena kita sependapat tidak pelemahan KPK. Justru kita menginginkan KPK semakin kuat dan mandiri dalam pemberantasan korupsi," tagas Syapruddin yang akrab dengan sapaan Bang Din itu.
Dalam kegiatan unjuk rasa tersebut Wakil Ketua sementara DPRD Kalsel dari PDIP itu turut menandatangani penolakan pelemahan KPK sebagai salah satu bukti dukungan serta kesepahaman dengan tuntutan mahasiswa.
Unjuk rasa nyaris ricuh, karena saat massa mahasiswa memasuki halaman DPRD Kalsel ada sedikit kejadian yaitu dengan oknum aparat kepolisian setempat.
Baca juga: Ketua KPK bakal terus lawan korupsi meskipun UU KPK direvisi
Baca juga: Selangkah menuju nestapa KPK
Unjuk rasa mahasiswa "save KPK"
Kamis, 19 September 2019 10:37 WIB