Kodim 1022 cegah aggota dari pelanggaran kode etik militer

Komandan Kodim 1022 TNB Letkol Czi Bintarto Joko Yulianto saat memberikan sambutan pada acara pemyuluhan terpadu Kumdam, Kesdam dan Bintaldam VI/Wulawarman di Makodim 1022 TNB. (Antaranews Kalsel/sjd/ist)

Kami tidak menginginkan TNI dan keluarganya terlibat dari sesuatu yang melanggar kode etik militer, sehingga perlu ada penataran secara berkala sebagai langkah pencegahan

Batulicin (ANTARA) - Komando Distri Militer (Kodim) 1022 Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mencegah anggotanya dari sikap-sikap yang dapat melanggar kode etik militer dengan memberikan pembinaan dan penyuluhan terpadu.

Komandan Kodim 1022 TNB Letkol Czi Bintarto Joko Yulianto, di Batulicin, Kamis mengatakan, penyuluhan terpadu tersebut terdiri dari hukum, kesehatan dan mental yang diikuti oleh seluruh anggota prajurin TNI dan Persit.

"Kami tidak menginginkan TNI dan keluarganya terlibat dari sesuatu yang melanggar kode etik militer, sehingga perlu ada penataran secara berkala sebagai langkah pencegahan," katanya.

Dia mengatakan, selain harus mengimplemantasikan ilmu yang dimilikinya, para anggota TNI dan Persid mampu menganalisa, memberi solusi serta memiliki etika dan moral yang baik dalam menjaga nama lembaga TNI AD.

Hal yang mendasar dan penting bagi anggota TNI adalah kualitas moral dan etika, karena moralitas menjadi tolak ukur yang tidak tertulis dalam kehidupan karir seorang prajurit.

Selain itu, dalam peyuluhan bidang kesehatan untuk mendukung kesehatan seluruh personil dijajaran Kodim 1022 agar tidak terkena penyakit hepatitis.

Mengingat penyakit hepatitis adalah salah satu penyakit yang sangat mudah menular oleh sebab itu, melalui penyuluhan tersebut para prajurit dapat mewaspadai dan menjaga dan keluarganya agar tidak terserang penyakit.

"Kalau mental, moral prarjurit TNI bagus dan memiliki kesehatan yang memadai maka dalam menjalan tupoksi sebagai TNI dapat dilaksanakan secara maksimal dalam mengayomi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu Kepala Pembinaan Mental Daerah Militer (Kabintaldam) VI Wulawarman Kolonel inf Bujianto menambahkan, pemberian penyuluhan dan pengarahan kepada anggota TNI AD masalah hukum, kesehatan, pembinaan mental dapat di implementasikan dengan baik.

"Ada 146 anggota TNI dan persit yang mengikuti, kami harapkan mereka menjadi pelopor khususnya kepada anggota TNI yang lain terlebih kepada masyatakat luas," ujarnya.