Tanjung (ANTARA) - Penggunaan asap cair sebagai pembeku karet diyakini menghasilkan lateks yang lebih berkualitas sehingga harga jual pun lebih mahal.
Karena itu Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) bersama salah satu koperasi binaannya di Desa Kalahiang Kabupaten Balangan terus menlngkatkan produksi asap cairnya.
Staf Ekonomi YABN, Chandra Fajar Putra mengatakan saat ini mencoba memproduksi asap cair dari hasil pembakaran sekam padi.
Uji coba ini dilakukan Koperasi serba usaha Sungai Kihung Lestari difasilitasi YABN dengan harapan bisa digunakan sebagai pembeku karet.
"Kita ingin memanfaatkan limbah dari petani untuk pembuatan asap cair pembeku karet," jelas Chandra.
Baca juga: Kebutuhan darah di Tabalong capai 200 kantong per bulan
Dari uji coba yang dilakukan hasilnya tidak terlalu jauh berbeda dengan asap cair dari kayu Halaban.
Chandra menambahkan dari hasil pembakaran 14 kilogram limbah sekam yang tidak digunakan diperoleh 6 liter asap cair.
Manfaat asap cair sendiri telah dirasakan secara nyata oleh para petani karet yang tergabung dalam Koperasi Sungai Kihung Lestari.
Lateks dengan pengental asap cair memiliki elastisitas lebih tinggi, tidak berbau menyengat dan tidak mengikat air dengan demikian menciptakan bahan olahan karet yang berkualitas dengan nilai kadar karet kering (KKK) menembus angka 80 persen.
Anggota koperasi juga terus menyosialisasikan penggunaan asap cair di daerahnya sehingga bahan olahan karet yang dihasilkan petani dapat meningkat dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Bupati Tabalong sampaikan kebijakan perubahan anggaran
Selain asap cair anggota koperasi juga dapat memanfaatkan hasil pembakaran dari sekam padi untuk media tanam untuk pupuk tanaman.
Baca juga: Warga Tanta Tabalong tewas terbakar
YABN coba produksi asap cair dari sekam padi
Kamis, 18 Juli 2019 17:58 WIB
Kita ingin memanfaatkan limbah dari petani untuk pembuatan asap cair pembeku karet,