Jakarta (ANTARA) - Pengelola Jakarta International Expo (JIExpo) menargetkan nilai transaksi bisnis dalam Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2019 mencapai Rp7,5 triliun, atau meningkat sekitar tujuh persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Target transaksi sebesar Rp7,5 triliun dalam lima pekan penyelenggaraan, meningkat seiring jumlah pengunjung yang juga naik," ujar Marketing Director PT JIExpo, Ralph Scheunemann di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, salah satu faktor yang juga mendorong peningkatan transaksi di Jakarta Fair Kemayoran yakni telah diberikannya Tunjangan Hari Raya (THR) oleh mayoritas pengusaha kepada pekerjanya. Begitupun pencairan THR kepada pegawai negeri sipil.
"Masyarakat sudah banyak yang mendapat THR, itu menjadi faktor bagi masyarakat datang ke Jakarta Fair dan membelanjakan uangnya. Jakarta Fair menjadi destinasi menarik," ucapnya.
Ia menambahkan masyarakat dapat berbelanja berbagai kebutuhan mulai dari berburu kuliner, furnitur, pakaian, elektronik hingga otomotif.
"JFK akan memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan perekonomian di Jakarta," katanya.
Tahun ini, JFK diikuti 2.700 perusahaan peserta dalam 1.500 stan yang memamerkan berbagai produk dari berbagai skala usaha, mulai dari perusahaan multinasional hingga usaha kecil menengah (UKM).
"Ini merupakan consumer show bentuk nyata dalam memberikan sumbangsih kepada pemerintah Indonesia, maupun Jakarta dalam bentuk ekonomi," katanya.
Dalam memberikan rasa aman, lanjut dia, pihaknya menggandeng TNI dan Polri dengan mensiagakan sekitar 1.000 personil. Jakarta Fair yang ke-52 ini memiliki tema "Jakarta Fair Indonesia Bersatu".
"Kita bersyukur agenda Pemilu berjalan lancar. Rasa aman dan nyaman menjadi faktor kesuksesan Jakarta Fair," katanya.