DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengusulkan dana alokasi khusus (DAK) 2020 sektor pariwisata lebih Rp2 miliar kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata RI.
"Alokasi tersebut diperuntukkan dalam pengembangan lima destinasi wisata unggulan yang diprogramkan pemerintah daerah Kotabaru," kata Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto, Senin.
Diwawancari usai menjalani kunjungan kerja bersama rombongan ke Kementerian Pariwisata, politisi PPP ini mengatakan, hal ini sebagai bentuk dukungan legislatif atas program bupati dalam menjadikan sektor pariwisata daerah dalam visi dan misi pembangunannya.
Lima destinasi unggulan pemerintah daerah yakni Taman Siring Laut, Pulau Samer Gelap, Pantai Teluk Kemuning, Pantai Kedambaan Sarang Tiung dan Taman Hutan Meranti di Sebelimbingan.
Dikatakannya, jika di sektor priwisata pada 2018 Kotabaru mendapatkan alokasi DAK sebesar Rp1,4 miliar, kemudian pada 2019 meningkat menjadi Rp2 miliar, maka pada 2020 diharapkan bisa lebih dari itu.
Untuk memaksimalkan sumber pendanaan dalam pengembangan kepariwisataan di Bumi Saijaan, daerah (legislatif Kotabaru) juga berusaha melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalsel guna mendapatkan dukungan pendanaan.
Lebih lanjut legislator yang pada Pemilu 2019 terpilih lagi menjadi anggota dewan ini menjelaskan, sebagai dukungan legislatif atas kemajuan pariwisata Kotabaru bersama-sama eksekutif telah membuat Perda tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) 2017-2025.
Keberadaan Perda dimaksudkan mendukung percepatan pembangunan daerah di sektor pariwisata yang merupakan salah satu bidang yang menjadi visi misi kepala daerah.
Dikatakannya, sektor pariwisata memang menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah saat ini, dan hal ini patut diapresiasi karena akan berdampak positif sektor lainnya seperti infrastruktur jalan sebagai penunjang.
Keseriusan pemerintah daerah dalam memaksimalkan sektor pariwisata terlihat dari dominannya alokasi dari APBD sebesar Rp40 miliar, atau peringkat ke enam dari seluruh anggaran SOPD yang ada di lingkungan Pemkab Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Alokasi tersebut diperuntukkan dalam pengembangan lima destinasi wisata unggulan yang diprogramkan pemerintah daerah Kotabaru," kata Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto, Senin.
Diwawancari usai menjalani kunjungan kerja bersama rombongan ke Kementerian Pariwisata, politisi PPP ini mengatakan, hal ini sebagai bentuk dukungan legislatif atas program bupati dalam menjadikan sektor pariwisata daerah dalam visi dan misi pembangunannya.
Lima destinasi unggulan pemerintah daerah yakni Taman Siring Laut, Pulau Samer Gelap, Pantai Teluk Kemuning, Pantai Kedambaan Sarang Tiung dan Taman Hutan Meranti di Sebelimbingan.
Dikatakannya, jika di sektor priwisata pada 2018 Kotabaru mendapatkan alokasi DAK sebesar Rp1,4 miliar, kemudian pada 2019 meningkat menjadi Rp2 miliar, maka pada 2020 diharapkan bisa lebih dari itu.
Untuk memaksimalkan sumber pendanaan dalam pengembangan kepariwisataan di Bumi Saijaan, daerah (legislatif Kotabaru) juga berusaha melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalsel guna mendapatkan dukungan pendanaan.
Lebih lanjut legislator yang pada Pemilu 2019 terpilih lagi menjadi anggota dewan ini menjelaskan, sebagai dukungan legislatif atas kemajuan pariwisata Kotabaru bersama-sama eksekutif telah membuat Perda tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) 2017-2025.
Keberadaan Perda dimaksudkan mendukung percepatan pembangunan daerah di sektor pariwisata yang merupakan salah satu bidang yang menjadi visi misi kepala daerah.
Dikatakannya, sektor pariwisata memang menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah saat ini, dan hal ini patut diapresiasi karena akan berdampak positif sektor lainnya seperti infrastruktur jalan sebagai penunjang.
Keseriusan pemerintah daerah dalam memaksimalkan sektor pariwisata terlihat dari dominannya alokasi dari APBD sebesar Rp40 miliar, atau peringkat ke enam dari seluruh anggaran SOPD yang ada di lingkungan Pemkab Kotabaru.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019