Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan Danu Ismadi Saderi berpendapat bahwa kawasan Balai Penerapan Teknologi dan Pelatihan Pertanian (BPTPP) Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, (sekitar 40 kilometer timur Banjarmasin) cocok sebagai agrowisata.
"Oleh sebab itu, kami sependapat dan mengapresiasi rencana perubahan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BPTPP Tambang Ulang tersebut sebagai agrowisata," ujarnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat.
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar bergelar insinyur dan magister bidang pertanian itu, kawasan BPTPP Tambang Ulang tersebut cukup ideal sebagai agrowisata.
"Apalagi Tambang Ulang berada pada lintasan ke/dari sejumlah objek wisata di Kabupaten Tanah Laut (Tala) serta jalan trans Kalimantan poros timur Kalsel, sehingga lokasi tersebut cukup strategis," lanjutnya.
Pendapat dan apresiasi mantan Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Banjarbaru, Kalsel tersebut sesudah meninjau BPTPP Tambang Ulang yang merupakan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura provinsi setempat.
"Peninjauan Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg dari PPP ke BPTPP Tambang Ulang tersebut dalam rangka perubahan tupoksi UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distanhol) itu sebagai agrowisata," lanjutnya.
Wakil rakyat pengganti antarwaktu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menerangkan, perubahan tupoksi UPT Distanhol Kalsel tersebut bagian dari upaya pengembangan ke depan kawasan itu sebagai lokasi agrowisata.
"Karenanya kami berharap perencanaan sebagai agrowisata dilakukan dengan sebaik-baiknya, menambah daya tarik wisatawan dan menjadi tujuan wisata baru yang dapat mendatangkan nilai tambah, baik bagi daerah maupun masyarakat setempat," demikian Danu.
Di "Bumi Tuntung Pandang" Tala terdapat sejumlah objek wisata bahari, antara lain Pantai Takisung yang terkenal sejak lama atau ,1950-an dan tidak jauh dengan Pelaihari, ibu kota kabupaten tersebut.
Selain itu, Pantai Batakan, Swarangan, dan Pantai, yang semuanya menyatu dengan panorama alam perbukitan dari kawasan Pegunungan Meratus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Oleh sebab itu, kami sependapat dan mengapresiasi rencana perubahan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BPTPP Tambang Ulang tersebut sebagai agrowisata," ujarnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat.
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar bergelar insinyur dan magister bidang pertanian itu, kawasan BPTPP Tambang Ulang tersebut cukup ideal sebagai agrowisata.
"Apalagi Tambang Ulang berada pada lintasan ke/dari sejumlah objek wisata di Kabupaten Tanah Laut (Tala) serta jalan trans Kalimantan poros timur Kalsel, sehingga lokasi tersebut cukup strategis," lanjutnya.
Pendapat dan apresiasi mantan Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Banjarbaru, Kalsel tersebut sesudah meninjau BPTPP Tambang Ulang yang merupakan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura provinsi setempat.
"Peninjauan Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg dari PPP ke BPTPP Tambang Ulang tersebut dalam rangka perubahan tupoksi UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distanhol) itu sebagai agrowisata," lanjutnya.
Wakil rakyat pengganti antarwaktu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menerangkan, perubahan tupoksi UPT Distanhol Kalsel tersebut bagian dari upaya pengembangan ke depan kawasan itu sebagai lokasi agrowisata.
"Karenanya kami berharap perencanaan sebagai agrowisata dilakukan dengan sebaik-baiknya, menambah daya tarik wisatawan dan menjadi tujuan wisata baru yang dapat mendatangkan nilai tambah, baik bagi daerah maupun masyarakat setempat," demikian Danu.
Di "Bumi Tuntung Pandang" Tala terdapat sejumlah objek wisata bahari, antara lain Pantai Takisung yang terkenal sejak lama atau ,1950-an dan tidak jauh dengan Pelaihari, ibu kota kabupaten tersebut.
Selain itu, Pantai Batakan, Swarangan, dan Pantai, yang semuanya menyatu dengan panorama alam perbukitan dari kawasan Pegunungan Meratus.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019