Hadirnya Pasar Wadai Ramadhan selain untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan, juga dimaksudkan untuk mengenalkan kuliner khas daerah kepada masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin, Arifin Noor di Rantau mengatakan, di sediakannya pasar wadai Ramadhan selain menawarkan untuk menjual kebutuhan untuk berbuka puasa, juga mencoba untuk memperkenalkan kuliner khas daerah.
"Banyak kue-kue atau kuliner khas daerah ramai di jual saja pada bulan Ramadhan, dan sulit ditemukan di hari-hari biasa seperti kue Bingka, Bingka Barandam , kue Ipau , dan menu khas banjar lainnya," katanya.
Maka dengan itu, keberadaan pasar wadaiRamadhan tentu sangat berdampak positif bagi dunia kuliner khusus kuliner khas daerah untuk lebih mengenalkan kuliner asli banua .
"Semoga dengan hadirnya pasar wadai ini dapat memberikan kepada masyarakat bahwa kita kaya akan kuliner yang beraneka ragam," katanya.
Selain itu, Arifin selalu menghimbau para pedagang agar selalu menjaga kebersihan pasar dan membeli dagangan yang menjualnya terhindar dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Pada bulan suci Ramadhan 1440 H, Pemerintah Kabupaten Tapin menyediakan 50 stan kuliner yang menjual berbagai makanan khas Banjar.
Ibnu salah satu pengunjung pasar wadaiRamadhan Rantau menceritakan, setelah berjalan-jalan banyak menu makanan yang terasa lebih disukai karena baru pertama kali melihat dan mendengarkannya.
"Aku tadi ada menu makanan berbahan dasar ikan bernama Haruan Bakaluk , baru pertama kali terdengar dan terasa seperti ditelinga ," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin, Arifin Noor di Rantau mengatakan, di sediakannya pasar wadai Ramadhan selain menawarkan untuk menjual kebutuhan untuk berbuka puasa, juga mencoba untuk memperkenalkan kuliner khas daerah.
"Banyak kue-kue atau kuliner khas daerah ramai di jual saja pada bulan Ramadhan, dan sulit ditemukan di hari-hari biasa seperti kue Bingka, Bingka Barandam , kue Ipau , dan menu khas banjar lainnya," katanya.
Maka dengan itu, keberadaan pasar wadaiRamadhan tentu sangat berdampak positif bagi dunia kuliner khusus kuliner khas daerah untuk lebih mengenalkan kuliner asli banua .
"Semoga dengan hadirnya pasar wadai ini dapat memberikan kepada masyarakat bahwa kita kaya akan kuliner yang beraneka ragam," katanya.
Selain itu, Arifin selalu menghimbau para pedagang agar selalu menjaga kebersihan pasar dan membeli dagangan yang menjualnya terhindar dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Pada bulan suci Ramadhan 1440 H, Pemerintah Kabupaten Tapin menyediakan 50 stan kuliner yang menjual berbagai makanan khas Banjar.
Ibnu salah satu pengunjung pasar wadaiRamadhan Rantau menceritakan, setelah berjalan-jalan banyak menu makanan yang terasa lebih disukai karena baru pertama kali melihat dan mendengarkannya.
"Aku tadi ada menu makanan berbahan dasar ikan bernama Haruan Bakaluk , baru pertama kali terdengar dan terasa seperti ditelinga ," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019