Kasat Lantas Polresta Banjarmasin Kompol Wibowo di Banjarmasin mengatakan berdasarkan pengakuan anak-anak yang terjaring saat melakukan balapan liar rata-rata aksi mereka didasari karena kurang betah tinggal di rumah sehingga mencari kesenangan di luar rumah.

"Rata-rata pelaku balapan liar yang kami amankan mengatakan, kalau mereka kurang mendapat perhatian orang tua, sehingga mencari kesenangan di luar," katanya, Rabu.

Menurut Wibowo, aksi balapan liar itu merupakan salah satu penyakit masyarakat yang ada di Kota Banjarmasin dan harus dicegah, karena bukan hanya mengganggu pengguna jalan lainnya tetapi juga mengancam keselamatan para remaja pelaku aksi balapan liar .

Mengantisipasi hal tersebut, tambah Wibowo, menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya petugas polisi tapi juga tugas para orang tua.

"Para orang tua harus memperdulikan dan mengawasi anaknya dengan selalu menanyakan saat anak keluar rumah, kemana anak-anak pergi, kapan dan jam berapa akan pulang," katanya.

Kalau sudah waktunya pulang dan anaknya tidak kunjung datang ke rumah, harus cepat dicari jangan sampai penyesalan datang dan anak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan aksi balapan liar.

Orang tua, tambah Wibowo, jangan sampai sibuk dan asik dengan dunianya sendiri, hingga melupakan perhatian kepada putra-putrinya, yang masih dalam tahap pendidikan dan perlu pengawasan ketat.

"Kami polisi hanya bisa mengamankan saat mereka beraksi, dengan menangkap dan menindak para pelaku balapan liar, tapi hal itu tidak menimbulkan efek jera," katanya/

Sehingga, peran orang tua jauh lebih besar, untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan dan membayakan diri anak dan orang lain, melalui perhatian dan mendidik mereka saat di luar sekolah dengan hal-hal yang bermanfaat.

Polresta Banjarmasin selama empat minggu berhasil mengamankan 80 unit sepeda motor dari hasil aksi balapan liar di kota setempat.***2***

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019