Pasar wadai Ramadhan Banjarmasin yang dipusatkan di lokasi Banjarmasin Expo di Taman Kamboja, menampilkan beragam jajanan berbuka puasa dan yang menarik ada kue 41 macam khas daerah Banjar.
Saat meresmikan pasar wadai Ramadhan tersebut, Senin, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermasyah menyempatkan diri singgah di stand kue 41 macam khas Banjar tersebut.
"Ini kue-kue asli daerah kita, ada kue masrubah, amparan tatak, bingka, katupat balamak dan lainnya," ujar Ibnu Sina.
Menurut dia, kue-kue khas daerah ini mulai jarang ada, hingga keberadaannya di pasar Ramadhan ini sangat menarik.
"Karena pasar wadai Ramadhan Banjarmasin ini merupakan salah satu objek wisata, yakni, wisata kuliner," paparnya.
Ibnu meminta, kue ataupun menu makanan lainnya yang dijual di daerah ini harus terjangkau, hingga masyarakat tidak jera ke sini berbelanja.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq menyatakan, ada sebanyak 150 lapak atau stand di pasar wadai Ramadhan ini yang menjual beragam kuliner khas daerah.
"Tambah lebih 100 pedagang kaki lima yang kita beri tempat di sini berjualan," tuturnya.
Menurut dia, pasar wadai Ramadhan Banjarmasin merupakan salah satu event kegiatan wisata pada 2019 Kota Banjarmasin.
"Karena sudah lebih 30 tahun pasar wadai Ramadhan ini diselenggarakan, memang baru tahun ini bertempat di sini, biasa di sekitar Siring sungai Martapura," paparnya.
Ikhsan menyatakan, pasar wadai Ramadhan akan tetap dilaksanakan setiap tahunnya, tidak hanya tujuan meningkatkan wisata, tapi melestarikan budaya daerah dan peningkatan ekonomi.
"Jadi sangat besar perputaran ekonomi di sini, karena ribuan masyarakat berkunjung kesini setiap harinya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Saat meresmikan pasar wadai Ramadhan tersebut, Senin, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermasyah menyempatkan diri singgah di stand kue 41 macam khas Banjar tersebut.
"Ini kue-kue asli daerah kita, ada kue masrubah, amparan tatak, bingka, katupat balamak dan lainnya," ujar Ibnu Sina.
Menurut dia, kue-kue khas daerah ini mulai jarang ada, hingga keberadaannya di pasar Ramadhan ini sangat menarik.
"Karena pasar wadai Ramadhan Banjarmasin ini merupakan salah satu objek wisata, yakni, wisata kuliner," paparnya.
Ibnu meminta, kue ataupun menu makanan lainnya yang dijual di daerah ini harus terjangkau, hingga masyarakat tidak jera ke sini berbelanja.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq menyatakan, ada sebanyak 150 lapak atau stand di pasar wadai Ramadhan ini yang menjual beragam kuliner khas daerah.
"Tambah lebih 100 pedagang kaki lima yang kita beri tempat di sini berjualan," tuturnya.
Menurut dia, pasar wadai Ramadhan Banjarmasin merupakan salah satu event kegiatan wisata pada 2019 Kota Banjarmasin.
"Karena sudah lebih 30 tahun pasar wadai Ramadhan ini diselenggarakan, memang baru tahun ini bertempat di sini, biasa di sekitar Siring sungai Martapura," paparnya.
Ikhsan menyatakan, pasar wadai Ramadhan akan tetap dilaksanakan setiap tahunnya, tidak hanya tujuan meningkatkan wisata, tapi melestarikan budaya daerah dan peningkatan ekonomi.
"Jadi sangat besar perputaran ekonomi di sini, karena ribuan masyarakat berkunjung kesini setiap harinya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019