Ratusan meter bangunan siring penahan daratan di Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa hari terakhir hancur diterjang ombak besar.

"Padahal siring penahan daratan tersebut baru beberapa bulan ini selesai dibangun," kata anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotabaru, Zulkipli, di Kotabaru, Senin.

Zulkipli memprediksi, panjang bangunan siring yang hancur diterjang ombak sekitar 100 meter lebih.

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menjelaskan, bangunan siring penahan daratan yang panjangnya sekitar 800 meter di Pulau Sembilan tersebut menelan dana APBD sekitar Rp1,4 miliar.

Dia menduga, abruknya siring penahan daratan tersebut salah satunya disebabkan oleh kualitas bangunan tidak sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan sebelumnya.

Menurutnya, pondasi siring seharusnya digali terlebih dahulu dan tidak langsung dipasang betok, agar bangunan tidak mudah ambruk disaat diterjang ombak.

"Sekarang bisa kita lihat, baru terkena gelombang besar, bangunan siring langsung rubuh dan hancur," katanya.

Seharusnya, lanjut dia, bangunan siring tersebut bisa bertahan lebih lama, tidak seperti kondisi saat ini.

Ia mengharapkan, Dinas Bina Marga dan Sumber daya Air Kabupaten Kotabaru segera meninjau ke lokasi.

"Peristiwa ini haruslah menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar tidak terulang kembali di masa mendatang," katanya.

Sementara itu, Kecamatan Pulau Sembilan, merupakan satu dari 20 kecamatan di Kabupaten Kotabaru.

Kecamatan Pulau Sembilan yang memiliki luas wilayah sekitar 4,76 Km2, dengan ibukota Marabatuan secara geografis terletak 116 -  60` 54" - 116- 19` 30" BT dan 3 - 37` 00" - 4 -  95- 50" LS, dan terdapat sebanyak 5 Desa.

Wilayah Pulau Sermbilan sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar; sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Utara berbatasan dengan Selat Laut dan sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa.C

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013