Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan Birhasani mengatakan hingga saat ini stok kebutuhan pangan di provinsinya masih mencukupi untuk tiga bulan atau hingga setelah Lebaran Idul Fitri 2019.

"Kami sudah melakukan pendataan ke seluruh distributor, tentang stok pangan di Kalsel, ternyata masih cukup banyak," kata Birhasani usai meninjau kebutuhan pokok di pasar tradisinoal, Selasa.

Sehingga, tambah dia, diharapkan masyarakat tidak panik dengan melakukan aksi borong dengan belanja kebutuhan pokok melebihi dari kebutuhan biasanya.

Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga setiap menjelang puasa Ramadhan adalah, karena pembelian kebutuhan pokok di luar dari biasanya.

Akibatnya, konsumsi naik sedangkan pasokan kurang, sehingga mengakibatkan harga barang naik.

Mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, tambah dia, pihaknya juga telah rapat koordinasi dengan dinas perdagangan kabupaten dan kota, serta para distributor.

Melalui rapat koordinasi tersebut, pihaknya akan berupaya memetakan persoalan masing-masing daerah dan berbagai kendala yang ada.

Beberpa persoalan yang sering muncul dan memicu kenaikan harga, antara lain persoalan transportasi sehingg mengganggu pasokan.

"Sampai saat ini, kita belum menemukan kendala pasokan yang berarti, namun demikian, kita tetap berupaya untuk mengantisipasinya dengan sebaik mungkin," katanya.

Kendati stok cukup, sejak tiga hari terakhir, beberapa harga kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai merangkak naik, seperti ayam potong, sebelumhya Rp29 ribu per kilogram, kini menjadi Rp35 per ekor.

Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp20 ribu per kilogram, naik menjadi Rp30 ribu per kilogram.

Sedangkan harga daging sapi, relatif stabil berkisara antara Rp120 ribu hingga Rp125 ribu per kilogram, begitu juga dengan ikan laut, berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram.

Sedangkan harga telur ayam, cenderung turun dari sebelumnya Rp22.500 per kilogram menjadi Rp21.500 per kilogram. 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan berupaya menekan inflasi terutama menjelang puasa dan Lebaran Idul Fitri melalui kampanye bijak berbelanja.

Kepala Perwakilan BI Kalsel Herawanto pada rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Selatan mengatakan, pada Ramadhan biasanya masyarakat melakukan aksi borong barang kebutuhan pokok.

Sehingga, tambah dia, sangat penting bagi seluruh TPID se-Kalimantan Selatan mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar juga berperan dalam pengendalian inflasi melalui bijak belanja.

Masyarakat, tambah dia, dapat melakukan pembelanjaan sesuai kebutuhan atau tidak berlebihan.

"Imbauan dapat dilakukan melalui kalangan ulama yang dalam bulan Ramadhan ini banyak melakukan interaksi langsung dengan masyarakat," katanya.


  

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019