Sebagian warga Sumatera Utara di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua pada Kamis menghentikan aktivitas ekonomi dengan menutup toko sembilan bahan pokok, kios, termasuk warung makan yang mereka kelola.

Aksi penghentian aktivitas perekonomian yang berlangsung beberapa jam itu merupakan ujung dari aksi pembunuhan terhadap seorang pria bernama Erikson Simbolon di Pasar Misi, Wouma.

Selain menutup tempat-tempat usaha, mereka melakukan arak-arakan mengelilingi pusat kota Wamena dengan menggunakan kendaraan.

"Aksi menutup tempat usaha kami lakukan karena solidaritas kami sebagai warga Nusantara yang menjadi korban konflik di Pasar Wouma kemarin," kata seorang pedagang yang tidak menyebutkan namanya.

Ratusan warga itu selanjutnya menuju Markas Kepolisian Resor Jayawijaya untuk melakukan orasi damai, yang meminta polisi segera menangkap pelaku.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kericuhan yang berujung pembunuhan itu bermula dari adanya bentrok antara polisi dan beberapa warga yang dipengaruhi minuman keras di sekitar Pasar Wouma.

Warga yang tidak nyaman dengan ulah orang mabuk, langsung melaporkan kepada aparat dan polisi yang datang langsung diserang oleh sekelompok warga dengan batu.

Selain menyerang polisi, warga melakukan perusakan dan pembakaran sepeda motor serta menganiaya tiga orang. Satu diantaranya yang meninggal dunia adalah Erikson Simbolon.
 

Pewarta: Marius Frisson Yewun

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019