Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah Kalimantan Selatan  masih dalam pembahasan Panitia Khusus DPRD provinsi setempat.

"Hasil konsultasi dengan Dewan Energi Nasional (DEN) beberapa waktu lalu, tampaknya mengenai Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Kalsel memerlukan pembahasan yang lebih seksama," ujar Ketua Pansus Raperda tersebut, H Riswandi SIP di Banjarmasin, Rabu.

"Apalagi sebagai acuan atau dasar Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang jangkauannya sampai 20 tahun ke depan, sehingga REUD kita juga tidak asal jadi, tetapi memerlukan pembahasan yang lebih seksama," tuturnya menjawab Antara Kalsel.

Riswandi yang juga Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel serta membidangi Pertambangan dan energi tersebut menerangkan, sebagaimana RUEN, maka dalam RUED harus ada kejelasan potensi serta sumber dayanya.

"Sebagaimana RUEN, dalam RURD kita harus ada matrik perkiraan kebutuhan serta potensi sumber daya energi, terutama yang bisa terbarukan," ujar anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Sebagai contoh berapa perkiraan kebutuhan energi selama setahun dan belasan atau puluhan tahun ke depan, tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut.

Selain itu, sumber daya energi yang terbarukan dari mana saja, sehingga pemanfaatannya bisa berkelanjutan atau tidak akan habis-habisnya, lanjut laki-laki kelahiran berdarah Minang Sumatera Barat (Sumbar) tersebut yang sejak lama tinggal di Kalsel.

Mantan pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia yang terjun ke dunia politik awal tahun 2000-an itu berharap, pembahasan Raperda tentang RUED Kalsel berlanjut serta secara lebih intensif usai pelaksanaan Pemilu 2019.

"Kita memaklumi, karena banyak anggota Pansus yang kembali mencalon anggota legislatif (mencaleg) sehingga pembahasan Raperda RUED Kalsel jadi agak terlambat," demikian Riswandi yang tidak ikut lagi berkompetisi pada Pemilu 2019.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019