Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan Danu Ismadi Saderi berpendapat bahwa pelaksanaan Gerakan Masyarakat Meningkatkan Mutu Karet  (Gemas Mekar) di Kabupaten Tabalong bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Kalsel.

"Gemas Mekar Tabalong bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Kalsel sebagai penghasil karet," katanya di Banjarmasin, Senin, sesudah meninjau kabupaten paling utara provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu.

Mantan Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Banjarbaru, Kalsel, itu menerangkan, Tabalong memiliki tingkat produktivitas tinggi untuk tanaman karet.

"Bahkan di 'Bumi Saraba Kawa' Tabalong sudah ada program khusus pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat dalam memberikan kredit bagi sektor produktif di bidang perkebunan karet," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa kredit tersebut diberikan melalui program Gemas Mekar sehingga kesuksesannya perlu menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani pekebun

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar bergelar insinyur dan MS bidang pertanian itu mengapresiasi upaya Pemkab Tabalong untuk menyejahterakan masyarakat setempat, terutama petani karet.

Dengan mengutip penjelasan Kepala Dinas Pertanian Tabalong Ir Johansyah, dia menerangkan, di Bumi Saraba Kawa' itu terdapat perkebunan karet tanaman muda/belum menghasilkan seluas 14.436 hektare (ha).

Kemudian tanaman menghasilkan seluas 49.028 ha, tidak menghasilkan/rusak (tidak produktif) 5.874 ha, kutip wakil rakyat pengganti antarwaktu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjawab Antara Kalsel.

Program bidang perkebunan karet di Tabalong terdiri atas peningkatan produksi dan produktivitas melalui pengembangan sistem usaha perkebunan rakyat diversifikasi dan integrasi (Supradin) 250 ha (2014).

Selain itu, berupa peremajaan, 365 ha (2015), 247 ha (2016), serta jarak tanam sela 300 ha (2017) dan 230 ha (2018), demikian Danu Ismadi Saderi.

Saraba Kawa, motto daerah Kabupaten Tabalong berasal dari bahasa daerah Banjar Kalsel yang pengertiannya serba bisa (Saraba=serba, Kawa=bisa/dapat).

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019